Salin Artikel

Cerita Muhamad, Penjual Es Mewisuda Putrinya dari Bilik Warnet karena Tak Punya Laptop

Septiani yang didampingi kedua orangtuanya menyewa warnet karena tak punya laptop untuk mengikuti wisuda virtual tersebut. 

Di ruang sempit bilik itu, Septiani berdiri di depan komputer yang sudah tersambung dengan kegiatan wisuda Universitas Flores. 

Dalam ruang kecil itu, ayahnya, Muhamad Lubis mendengar arahan panitia dari layar komputer, kemudian memindahkan tali toga sebagai tanda putrinya resmi menyandang gelar sarjana. 

"Meski wisuda di ruang kecil di warnet, saya merasa terharu. Tidak menyangka ayah yang memindahkan tali toga acara wisuda. Beda dengan wisuda sebelumnya, rektor kampus yang tali toga. Sekarang ayah yang pindahkan tali toga," ungkap Septiani kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa siang. 

Septiani mengaku bangga terhadap sang ayah. Meski hanya berprofesi sebagai pedagang es keliling, sang ayah tetap berjuang sekuat tenaga untuk biaya pendidikan Septiani. 


Dari ayahnya, Septiani belajar banyak, khususnya perjuangan dan kerja keras agar bisa sukses. 

Sang ayah, Muhamad Lubis mengaku gembira dan senang karena anaknya sudah menyandang gelar sarjana. 

Muhamad begitu terharu saat dirinya memindahkan tali toga di kepala putrinya. 

"Ini semua karena virus Corona. Tentu ini tidak mengurangi nilai nilai pendidikan. Semoga setelah wisuda, anak kami bisa sukses ke depannya," ungkap Muhamad. 

https://regional.kompas.com/read/2020/07/21/15212421/cerita-muhamad-penjual-es-mewisuda-putrinya-dari-bilik-warnet-karena-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke