Salin Artikel

Kisah Aiptu Dwiyanto, Pawang Satwa K9 Terbaik di Indonesia

Meski senang dalam menjalani pekerjaanya, laki-laki yang akrab disapa Dwi itu akan memasuki purna tugas 31 Agustus 2020 mendatang.

Rupanya, sebulan jelang pensiun, Dwi dinobatkan sebagai salah satu pawang K9 terbaik se-Indonesia.

Dirpolsatwa Korsabhara Baharkam Mabes Polri Brigjen Pol. Hariyanto menyerahkan langsung piagam penghargaan kepadanya di Mapolres Tegal Kota, Senin (20/7/2020).

Penghargaan yang diterima Kasubnit 2 Unit Dalmas Satsabhara ini membuat masa pensiunnya diperpanjang bisa hingga dua tahun.

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari merekomendasikan Dwi agar masih mengabdi di Korps Bhayangkara.

Dwi sudah 17 tahun melatih dan merawat anjing pelacak.

Kedatangan Dirpolsatwa Korsabhara Baharkam Mabes Polri turut membawa satu anjing lagi untuk dia latih dan rawat sebagai tugas sehari-harinya.

Anjing bernama Gringo, dari ras german sheperd atau biasa dikenal helder, bergabung bersama kelima anjing K9 yang selama ini menemaninya.

Menurut Dwi, merawat anjing memang bukan perkara mudah.

Ikhlas utamanya, harus bisa ditanamkan dalam hati dan menjadikan anjing K9 sebagai teman hidupnya.

"Kita harus bisa menjadikan satwa sebagai teman. Baik teman ngobrol, curhat, dan bermain. Jadi harus dengan hati yang tulus. Kalau tidak tulus bisa jadi boomerang. Kalau sudah pegang binatang jangan main-main, harus disipilin," kata Dwi.



Menurut Dwi, anjing K9 yang dikirimkan dari Mabes Polri, baru memiliki kemampuan 20-30 persen dari kemampuan maksimal. Termasuk bagi Gringo yang baru berusia tiga tahun.

"Jadi untuk meningkatkan menjadi 100 persen kita harus melatih sendiri," kata Dwi.

Untuk Gringo sebagai K9 baru misalnya, membutuhkan waktu empat sampai lima bulan hingga siap dioperasionalkan sebagai anjing pelacak kriminal umum.

"Berbeda untuk pelacak narkotik maksimal dua bulan sudah bisa operasional," kata Dwi.

Menurut Dwi, satwa anjing juga memiliki perasaan sensitif layaknya manusia.

Dia mencontohkan, kehadiran Gringo, bisa membuat iri kelima anjing K9 lainnya.

Dwi pun mengaku punya trik untuk mengatasinya. Salah satunya, satwa yang memiliki rasa iri harus didahulukan dibandingkan yang lainnya.

"Jadi sebelum keluar kandang setiap hari bisa dilihat. Di antara lima yang punya sifat iri siapa, maka kita ambil dulu, dekati dulu misal yang mau dibawa ke luar. Karena sifat iri anjing ada. Kalau didiamkan bisa mengamuk," kata Dwi.

Dwi mengemukakan, dalam mendidik tak boleh ekstrim, karena satwa anjing juga memiliki sifat dendam. Antara satwa dan pawang harus bisa sehati.

"Kalau kita melatihnya esktrim, ia akan dendam. Kita melatih sampai benar-benar percaya sama kita. Jadi harus sehati dulu. Karena anjing hatinya akan lebih peka dibanding pawangnya," kata dia.

Kini unit satwa atau K9 Polres Tegal Kota memiliki enam anjing pelacak khusus untuk membantu tugas kepolisian.

Selain Gringo yang akan dilatih sebagai pelacak umum, ada lima anjing lain di antaranya sebagai spesialis narkoba, SAR, pengendalian massa, dan deteksi bahan peledak

Dirpolsatwa Korsabhara Baharkam Mabes Polri Brigjen Pol. Hariyanto mengatakan, penghargaan yang diberikan, karena Dwiyanto dianggap telah berhasil memelihara, merawat, dan mengoperasionalkan satwa K9 dengan baik.

Seorang pawang K9 harus memiliki ketiga ketrampilan utama ini.


Selain karena telah berdedikasi selama 17 tahun sebagai pawang, Dwiyanto juga disebut memiliki inovasi dalam merawat K9.

"Pak Dwi ini memiliki dedikasi tinggi dan mempunyai inovasi. Dia bisa merawat, memelihara, dan mengoperasionalkan. Karena pawang harus mempunyai tiga itu," kata Hariyanto.

Kini Dwiyanto pun harus diperpanjang masa tugasnya, dari semula berakhir Agustus 2020 menjadi Agustus 2021 dan bisa diperpanjang kembali satu tahun sebelum purna tugas.

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo dalam kesempatan itu berharap, Dwiyanto bisa menginspirasi anggota lainnya untuk berprestasi di bidang masing-masing.

"Kegigihan dan dedikasi Pak Dwi dalam menjalankan tugasnya bisa menjadi contoh dan motivasi untuk kita semua," sebut Rita.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/21/06250051/kisah-aiptu-dwiyanto-pawang-satwa-k9-terbaik-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke