Salin Artikel

Cerita Begal Fiktif di Gitgit...

Padahal motornya tertinggal di Pantai Kedonganan yang berjarak sekitar 100 kilometer dari rumahnya.

Kejadian tersebut berawal saat LFL menuju ke Denpasar, Bali menggunakan sepeda motor. Ia kemudian jalan-jalan ke Pantai Kedonganan, Badung.

Di pantai tersebut, LFL minum beberapa botol minuman keras. Karena mabuk, ia sempat tertidur. Namun saat bangun ia lupa jika membawa sepeda motor hingga memesan aplikasi ojek online untuk pulang ke Singajara.

Di tengah jalan, tepatnya di Gitgit Buleleng, LFL sadar jika motornya tertinggal di Kedonganan.

Ia pun memilih tak langsung pulang karena takut dimarahahi orangtuanya.

Entah apa yang dipikirkannya, LFL kemudian memutuskan untuk membuat laporan ke polisi di Buleleng.

Ia mengaku telah dibegal di jalan raya jurusan Singaraja-Denpasar di KM 13 tepatnya di Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gigtgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Dalam laporan fiktifnya, LFL mengaku dicegat tiga orang tak dikenal dan ditodong dengan pisau.

Lalu sepeda motor miliknya, Mio Soul DK 6075 ZU disebut LFL dibawa kabur oleh begal.

Mahasiswi kelahiran Jember , 18 Mei 1996 tersebut juga mengaku dompet berisikan uang tunai Rp 750.000 ikut diambil oleh begal.

Kasus pembegalan yang diceritakan oleh LFL tersebut sempat viral di media sosial.

Polisi pun turun tangan dan menemukan motor milik LFL di Pantai Kedonganan lengkap dengan kunci motor, dompet, dan jaket.

Polisi segera meminta keterangan LFL. Sayangnya, keterangan LFL berubah-ubah. Akhirnya dia mengaku ke polisi jika laporannya fiktif.

"Kita periksa mendalam dan akhirnya mengakui bahwa seluruh rangkaian peristiwa (yang dilaporkan) adalah rekayasa," kata Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa di Mapolres Buleleng, Sabtu (18/7/2020).

Mengingat LFL masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Buleleng, polisi pun akhirnya memaafkan perbuatannya.

"Kami akan memberikan pertimbangan untuk memberikan pengampunan kepada dia, dengan harapan agar dia bisa mengikuti pembelajaran dengan baik di kampusnya. Kami akan melihat kesungguhannya dalam menyesali perbuatannya, karena kasus yang dia buat ini menjadi sangat viral," kata AKBP Subawa.

Sementara kepada awak media, Leti Fuji mengaku sangat menyesali perbuatannya.

Ia pun membenarkan jika dirinya datang ke Pantai Kedonganan untuk meminum minumam keras.

Namun saat disinggung terkait alasan mengapa dirinya minum-minuman keras, Leti Fuji enggan menjawab.

"Ya saya habis minum di Kedonganan, terus motornya ketinggalan di sana. Terus saya pulang naik ojek online," singkatnya.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: Dheri Agriesta), tribun-bali.com

https://regional.kompas.com/read/2020/07/19/13030091/cerita-begal-fiktif-di-gitgit-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke