Salin Artikel

Kisah Satu Garis Keturunan Bernama Unik, Ada Dua Puluh Dua Mei dan Pengalaman

Gadis berusia 12 tahun bernama Dua Puluh Dua Mei menyemburkan aura bangga dan percaya diri saat bertemu dengan Kompas.com, Sabtu (18/7/2020) di SMP Negeri 26 Muarojambi.

Dumei adalah nama panggilan keluarga bagi anak ketiga dari lima bersaudara ini.

Dumei sosok anak yang periang. Tanpa ragu, dia mengatakan tidak ada yang aneh dengan namanya.

Bahkan dia sangat bangga dengan nama itu.

“Saya lahir 22 Mei 2008. Mungkin dari waktu kelahiran saya itu, Ayah dan Kakek saya sepakat, untuk memberi nama Dua Puluh Dua Mei,” kata Dumei, sembari merekahkan senyumnya.

Anak yang baru masuk SMP tahun ini, mengatakan, dia tidak khawatir apabila nantinya, nama uniknya itu, menjadi bahan bully-an teman-teman sekelas atau satu sekolahan.

Dia percaya semua teman adalah orang baik.

Sepanjang sikapnya baik pada semua orang, kata Dumei dia tidak akan mendapatkan perlakukan buruk dari orang lain.

“Kalau kita baik, orang akan baik, Kak. Sejak SD tidak ada teman yang mengejek atau merendahkan karena nama itu,” kata Dumei, yang bercita-cita sebagai Polwan.


Nama yang keren

Sementara itu, Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 26 Muarojambi, Titas Suwanda mengaku terkejut saat membaca daftar nama peserta didik baru, dia menemukan nama yang tidak umum, yakni Dua Puluh Dua Mei.

Keunikan nama Dumei memunculkan kekhawatiran terjadi perundungan di sekolah.

Namun, setelah bertemu dengan Dumei, Titas mengaku optimistis.

Dia menilai Dumei anak yang optimistis, percaya diri dan tidak minder.

Berkali-kali Titas memuji nama Dumei.

“Namamu keren,” kata guru yang dikenal luas sebagai seniman teater Jambi ini.

Kendati demikian, Titas mengaku akan terus memantau Dumei.

Nama unik berikutnya adalah Pengalaman Halawa. Dia adalah ayah dari Dumei.

Saat bertemu dengan Kompas.com di SPBU 33 Muarojambi, Pengalaman menceritakan mengapa dia memilih Dua Puluh Dua Mei sebagai nama anaknya.

Pengalaman mengaku terobesesi dengan nama sesuai tanggal lahir, bermula dari kelahiran kakaknya Dumei bernama Ekar Lina Halawa.


Namun, karena tanggal lahirnya tidak bagus, maka dibatalkan.

Waktu kelahiran anak pertama, yakni Fikarlina Halawa dari ibu muda bernama Sidiriang Waruhu, Pengalaman belum ada obsesi bikin nama unik.

“Saya sudah niat betul, kasih nama anak sesuai tanggal lahir. Ketika Dumei lahir itu tanggalnya enak, 22 Mei. Jadi langsung buat nama itu. Senang sekali,” kata Pengalaman, yang bermarga Halawa ini.

Setelah Dumei, anak ke empatnya, juga unik yakni Bulan Septiani yang berarti Bulan September. Kemudian, Bulser Widede, Bulser juga singkatan dari Bulan September.

Bukan hanya nama anak-anaknya, nama Pengalaman sendiri juga unik. Pengalaman itu berasal dari peristiwa ayahnya bernama Nama Adat, sebagai penjual cabai merah.

Dalam berdagang cabai merah, dia harus mengangkut cabai dari lahan pertanian ke pasar itu jaraknya mencapai 60 kilometer dengan jalan kaki.

Sehingga, di tengah perjalanan harus menginap.

Namun, karena kelelahan berjalan kaki berjam-jam, Nama Adat ketiduran.

Setelah bangun paginya, dua karung cabai yang dipanggulnya hilang. Dia pulang dengan tangan kosong tanpa hasil.

Peristiwa itu begitu membekas dan akan dijadikan pengalaman baginya untuk ke depan.


Setelah diceritakan sama istri dan keluarga. Sore harinya istri Nama Adat melahirkan.

Untuk mengenang peristiwa nahas itu, maka anaknya diberi nama Pengalaman.

Pengalaman mengaku takut kalau-kalau anaknya akan menjadi korban perundungan.

Tetapi dia juga meyakini bahwa keluarganya turun temurun memang sudah memiliki nama sesuai peristiwa yang dialami.

Tidak hanya dirinya, kakek Pengalaman ayahnya Nama Adat, juga memiliki nama unik dan heroik, yakni Sang Pelindung.

Nama Sang Pelindung diberikan setelah ada kesepakatan para leluhur.

Ada ramalan musibah penyakit akan terus datang, sebelum kelahiran anak bernama Sang Pelindung.

Benar, setelah nama Sang Pelindung diberikan kepada kakek Pengalaman, musibah kampung pun pergi.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/19/12142841/kisah-satu-garis-keturunan-bernama-unik-ada-dua-puluh-dua-mei-dan-pengalaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke