Salin Artikel

Cerita Kakek 72 Tahun Kumpulkan 2.900 Telur Penyu dalam Sebulan, Dijaga sampai Menetas

Mereka berinisiatif mengubur ribuan telur penyu yang ditemukan di sepanjang Pantai Watu Klotok. Hal itu dilakukan agar telur penyu itu aman dari ancaman hewan predator.

Salah satu warga, I Ketut Sregig (72) mengaku telah mengumpulkan sebanyak 2.900 butir telur penyu sejak 19 Juni.

Ribuan telur itu dikumpulkan bersama tiga rekannya. Mereka lalu menguburkan penyu itu di tempat yang lebih aman.

Ribuan telur itu ditemukan di sepanjang Pantai Klotok hingga Pantai Sidayu.

Sregig mengatakan, kegiatan ini sering dilakukan warga setiap musim bertelur penyu. Telur itu dijaga selama 50 hari hingga menetas.

Setelah itu, anak penyu atau tukik itu dipelihara hingga cukup usia untuk dilepaskan ke laut.

"Anak penyu atau tukik akan kami pelihara hinggga sedikit dewasa sehingga tidak dimakan oleh predator,” kata Sregig dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (16/7/2020) sore.

Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali, Agung Kusuma Yuda mengatakan, telur yang ditemukan berasal dari jenis penyu dilindungi yakni Penyu Lekang, Penyu Sisik, dan Penyu Hijau.

Menurutnya, musim bertelur penyu terjadi sejak Juni sampai Oktober. Telur tersebut membutuhkan waktu untuk menetas, biasanya 42 hari sampai 55 hari tergantung cuacanya.

"Jika cuaca normal atau panas, akan dibutuhkan 42 hari untuk menetas, jika hujan maka dibutuhkan paling lambat 55 hari," kata dia.

Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berjanji membangun tempat konservasi penangkaran penyu di sekitar lokasi itu.


Suwirta berterima kasih kepada warga yag sukarela menyelamatkan ribuan telur itu.

Ia pun telah menugaskan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan berkoordinasi dengan warga untuk membentuk kelompok konservasi penyu.

Lokasi konservasi ini diharapkan bisa menjadi tempat edukasi dan objek wisata sehingga bisa menarik retribusi kepada para pengunjung.

“Dengan akan dibangunnya tempat konservasi, telur-telur ini nantinya harus jelas berapa ditemukan berapa berhasil menetas dan berapa dilepasliarkan ke laut," kata dia.

Suwirta berharap, anak penyu atau tukik yang beru menetas dirawat samapi dewasa. Sebab, tukik rentan menjadi santapan predator seperti ikan besar dan burung.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/16/21135691/cerita-kakek-72-tahun-kumpulkan-2900-telur-penyu-dalam-sebulan-dijaga-sampai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke