TVRI dan RRI Jawa Timur Lumpuh Akibat Corona, Ini Faktanya

KOMPAS.com - Aktivitas Kantor Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI) Jawa Timur lumpuh total setelah sejumlah pegawainya terserang virus Covid-19.

Menurut Kepala TVRI Jawa Timur Akhbar Sahidi, penutupan kantor dilakukan setelah dua pegawainya meninggal dalam dua hari berturut-turut terserang virus corona, Senin (13/7/2020).

Sementara itu, kondisi yang sama dialami Kantor RRI Jawa Timur. Kantor tersebut terpaksa ditutup setelah 60 pegawainya dinyatakan positif.

Penutupan dilakukan sejak 27 Juni 2020 lalu untuk mencegah penularan virus tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Menurut kata Akhbar, sejak penutupan kantor tidak ada program siaran dari Jawa Timur.

Untuk sementara, materi penyiaran akan disiarkan langung dari TVRI Pusat di Jakarta.

"Semua siaran diambil alih dari stasiun Jakarta," ujar dia.

Hal yang sama juga terjadi di kantor RRI.

"Kantor RRI Surabaya tutup, siaran RRI Surabaya Pro1, Pro 2, dan Pro 4, full merely dari siaran Pro 3 RRI dari Jakarta," kata Kepala RRI Surabaya Sumarlina saat dikonfirmasi Senin (13/7/2020).

Menurut Akhbar, dua pegawainya yang meninggal terdiri dari petugas tenaga administrasi dan editor news.

"Jadi, bukan wartawan yang sehari-hari di lapangan mencari berita," terang dia.

Menurut Akhbar, kedua pegawainya tersebut dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

"Keduanya dimakamkan dengan protokol Covid-19," kata Kepala TVRI Jawa Timur, Akhbar Sahidi, saat dikonfirmasi, Senin (13/7/2020).

Setelah kejadian itu, kata Akhbar, pihaknya segera melakukan rapid test massal kepada seluruh pegawai, dan hasilnya 6 orang reaktif.

"Enam orang sudah diswab dan saat ini diisolasi sambil menunggu hasilnya," kata Akhbar.

Sementara itu, menurut Sumarlina, kasus Covid-19 di RRI Surabaya berawal dari enam pegawai yang dinyatakan positif Covid-19.

Lalu, setelah serangkaian rapid test dan swab test dari 26 Juni hingga 6 Juli 2020, terdeteksi ada 54 pegawai dinyatakan positif corona.

"Hari ini juga 54 pegawai yang hasil swabnya dinyatakan positif pada pemeriksaan pertama, melakukan swab ulang di rumah sakit swasta," ucap dia.

(Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba)