Salin Artikel

Tol Gedebage-Tasikmalaya Masuk Tahap Lelang, Pemkot Tasikmalaya Kekurangan Biaya Rp 150 M

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, terus fokus membahas persiapan pelaksanaan proyek pembangunan dengan pihak-pihak terkait.

Salah satunya, pembangunan lanjutan jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya yang menjadi penopang jalan tol tersebut.

"Makanya kami terus fokus terhadap persiapan pembangunan tol. Kami juga sedang melanjutkan proyek pembangunan jalan penopang Lingkar Utara yang masih kekurangan sekitar Rp 150 miliar. Alhamdulillah, pihak provinsi sudah merespon dan kita sudah menyampaikan kekurangan anggaran," jelas Budi, kepada wartawan di kantornya, Selasa (7/7/2020).

Budi menambahkan, hari ini dirinya akan mengikuti rapat pembahasan pembangunan tol tahap pertama tersebut bersama seluruh kepala yang wilayahnya terlintasi.

Apalagi selama ini pembangunan jalan bebas hambatan tersebut sangat didambakan oleh warga Priangan Timur, termasuk di dalamnya Kota Tasikmalaya.

"Hari ini, saya akan berangkat rapat dengan seluruh kepala daerah yang dilewati tol cigatas dalam tahap pertama," tambah dia.

Untuk tingkatkan perekonomian

Budi telah mendapatkan gambaran sesuai rencana awal bahwa pintul tol di Kota Tasikmalaya berlokasi di Jalan Sewaka yang menyambung dengan Jalan Lingkar Kota Tasikmalaya.

Dengan pembangunan tol ini, lanjut Budi, diyakni akan berdampak signifikan pada peningkatan ekonomi di daerah yang dilintasinya. 

"Pintu keluar tol di Tasikmalaya, rencananya akan tetap berlokasi di Jalan Gubernur Sewaka, antara Kecamatan Mangkubumi dan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Saya lihat gambarannya, pintu tol tidak berubah. Tetap di Jalan (Gubernur) Sewaka," ujar Budi.

Bersamaan dengan rencana pembangunan tol, Budi pun telah merubah penetapan rencana tata ruang wilayah (RTRW) daerahnya yang nantinya akan disesuaikan dengan peta pembangunan tol.


Tasikmalaya-Bandung cukup 45 menit

Dengan pembangunan tol sesuai rencana dan selesai sesuai target akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerahnya.

"Tasikmalaya-Bandung lewat jalan arteri harus ditempuh normal 3 jam. Kalau sedang padat bisa sampai 11 jam. Tapi kalau sudah ada tol, Tasikmalaya-Bandung bisa ditempuh hanya dalam waktu 45 menit saja. Bisa dibayangkan," ungkap Budi.

Sampai sekarang, Pemprov Jabar juga telah membahas wilayah yang dilintasi tol Gedebage-Tasikmalaya beserta posisi pintu tol. Pembangunan disebut tol akan dilakukan dalam dua tahap.

Pada tahap I, pembangunan dilakukan dari Gedebage Kabupaten Bandung, Garut sampai Tasikmalaya. Sementara tahap selanjutnya akan dilanjutkan dari Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran hingga Cilacap, Jawa Tengah.

PT Jasa Marga (Persero) telah ditunjuk sebagai pengelola pembangunan tol tersebut. Diperkirakan anggaran Tahap I meliputi biaya investasi dan konstruksi mencapai kurang lebih sekira Rp 60 triliun. Angka yang sama juga disebut menjadi nilai anggaran untuk Tahap II.

Jarak tempuh Tahap I Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 kilometer dan Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer. Sesuai rencana, proses usulan penetapan lokasi dilaksanakan pada Mei 2019 hingga April 2020.

Sementara proses prakualifikasi berlangsung Oktober-Desember 2019, proses lelang pada Desember 2019 hingga Juni 2020, proses pembebasan tanah pada April 2020 hingga 2022, dan proses rekontruksi Tahap I segmen Gedebage-Tasikmalaya pada 2022-2024. Tol direncanakan bisa beroperasi di April 2024. 

https://regional.kompas.com/read/2020/07/07/10355691/tol-gedebage-tasikmalaya-masuk-tahap-lelang-pemkot-tasikmalaya-kekurangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke