Salin Artikel

Bayi 3 Bulan Meninggal Usai Diimunisasi, Sebelumnya Alami Pendarahan, Kejang, Lebam

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Usai diimunisasi, seorang bayi berusia 3 bulan mengalami kejang-kejang dan pendarahan di bekas suntikan lengannya hingga akhirnya meninggal. 

Keluarga mengaku bayi tersebut sehat sebelum dibawa ke puskesmas.

Selain pendarahan, di beberapa bagian tubuh bayi malang ini juga muncul lebam di sekujur tubuhnya.

Keluarga menyesalkan peristiwa ini meski kasus ini belum dilaporkan ke pihak berwajib.

AS, bayi berusia 3 bulan warga Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat mengembuskan napas terakhir pada Senin (29/6/2020) malam.

Bayi dengan kondisi tubuh sehat ini meninggal dunia usai menjalani imunisasi tahap pertama, Kamis pekan lalu di Puskesmas Matakali bersama ibu dan tantenya.

Indah Rahman, tante bayi itu menyebutkan, awalnya kondisi bayi ini sehat dan riang.

Usai menjalani imunisasi pada Kamis sore, lengan bekas suntikan imunisasi bocah ini terus mengucurkan darah.

Awalnya orangtua dan keluarga lainnya mengira bahwa cucuran darah tersebut merupakan gejala biasa usai anak menjalani imunisasi.

Namun sayangnya, hingga keesokan harinya atau memasuki hari kedua, darah terus mengalir di lengan sang bocah hingga membuat orangtuanya panik.

Selain mengalami pendarahan, bayi ini juga mengalami lebam di sekujur tubuhnya.

Selain itu, ia juga mengalami demam tinggi selama 2 hari dan rewel hingga sesak napas.

Karena kondisinya kian memperihatinkan, pada Minggu ((28/6/2020) bayi malang ini pun langsung dilarikan ke rumah sakit.

Ironisnya, saat di rumah sakit, pihak keluarga terkejut saat melihat di sekujur tubuhnya tertdapat bercak biru lebam, pihak dokter yang menangani juga sempat kaget.

Sayangnya meski telah ditangani pihak rumah sakit, nyawa sang bayi tak dapat diselamatkan. Sang bocah yang mengalami sesak napas akhirnya meninggal dunia.

Bayi pertama yang juga anak pertama pasangan Sultan dan Rusmiati ini dikebumikan pada Senin malam di samping rumahnya.

Saat ditemui Kamis (2/7/2020) pagi, keluarga tampak masih berduka berduka atas kejadian tersebut.

Pihak keluarga menduga ada kesalahan prosedur dalam imunisasi anaknya.

Pihak keluarga tengah berembuk sebelum mengambil langkah ke kepolisian untuk mengadukan adanya dugaan malpraktek dalam proses imunisasi anaknya.

Dokter Puskesmas Matakali Dr Sintia yang ditanya soal dugaan keluarga korban bahwa terjadi malpraktek mengatakan, penyebab kematian bocah itu kemungkinan karena beberapa penyakit lain termasuk demam berdarah.

Namun, untuk membuktikan itu perlu uji laboratorium termasuk mengambil sampel darah korban.

“Untuk membuktikan penyebab kematiannya perlu pembuktian uji laboratorium,”jelas Dr Sintia.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Matakali Dr Haji Ahmad meminta maaf kepada semua pihak termasuk keluarga korban atas kejadian tersebut.

“Kami mohon maaf, tetapi selama ini dalam menjalankan tugas selalu mengikuti SOP, termasuk saat mennagani bocah AS,”jelas Dr Haji Ahmad

Dinas Kesehatan Polewali Mandar sebelumnya juga telah mendatangi pihak keluarga dan mengambil keterangan terkait kematian bayi tersebut. Pihak dinas akan menyelidiki penyebab kasus ini. 

https://regional.kompas.com/read/2020/07/02/13020321/bayi-3-bulan-meninggal-usai-diimunisasi-sebelumnya-alami-pendarahan-kejang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke