Salin Artikel

Saat Covid-19 Menyerang ASN di Berbagai Daerah..

Aparatur Sipil Negara (ASN) di sejumlah daerah di Indonesia tercatat terinfeksi Covid-19.

Di Semarang, Covid-19 menginfeksi 20 ASN di lingkungan pemerintah kota.

Sedangkan, di Gresik, seorang ASN meninggal dunia karena Covid-19.

Mereka diduga tertular virus saat melaksanakan tugas pelayanan publik, kemudian mereka juga menularkan ke rekan kerjanya.

"Jadi kemungkinan tertular saat melakukan pelayanan publik. Karena ada beberapa yang juga bertugas di bidang penindakan (Satpol PP). Tapi, ada juga yang tertular dari rekan satu ruangan kerja," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi

Kondisi para ASN tidak menunjukkan gejala demam ataupun batuk pilek. Mereka kebanyakan adalah orang tanpa gejala (OTG).

Meski demikian, pelayanan publik di Kota Semarang dipastikan tetap berjalan.

Hanya saja, pemkot melakukan pengetatan kepada ASN, antara lain perubahan jam kerja dari pukul 07.30 WIB hingga 15.30 WIB.

Para ASN juga wajib mengenakan masker selama bekerja.

"Kantor dinas juga melakukan pembenahan terutama pada pengaturan dan penataan kapasitas ruangan dibatasi 40-50 persen sisanya WFH. Masing-masing meja akan diberi sekat mika," kata dia.

"Benar, saat ini mereka sedang dirawat di BPSDM Maluku tiga orang," kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang.

Kasrul memastikan, tiga pegawai itu tak melakukan kontak langsung dengan gubernur dan keluarga.

Mereka juga sudah diistirahatkan sebelum hasil tes positif keluar.

"Mereka sudah alama tidak masuk di sana (kediaman Gubernur). Sejak awal gejala batuk-batuk dan disuruh istirahat," kata Kasrul.

Meninggalnya ASN tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan tracing oleh pemerintah kabupaten.

Kepala Dinkes Gresik Saifudin Ghozali menjelaskan, pelacakan dilakukan di lingkungan kantor hingga keluarga dan tetangga.

"Sudah tracing, bahkan sudah dilakukan rapid tets untuk yang kontak eratnya," kata dia.

Dari hasil rapid test itu, ada satu orang yang dinyatakan reaktif.

Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosin menjelaskan, ASN tersebut dinyatakan positif Covid-19 dan diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.

"Tahu-tahu dia positif dan sekarang wafat," kata Qosim.

Kebijakan itu diambil menyusul temuan enam Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Pekanbaru yang dinyatakan positif Covid-19.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT mengemukakan, mulanya ada warga Palembang berinisial NC meninggal dunia.

Setelah dicek rupanya istri NC yang bekerja Kantor Camat Bukit Raya, Pekanbaru, juga ikut tertular.

Tak hanya itu, usai dilakukan tracing rupanya sejumlah ASN tertular Covid-19.

Mereka adalah D, NM, dan YZ pegawai Kantor Camat Bukit Raya, sedangkan DOI, dan LA pegawai Pemkot Pekanbaru.

"Ini yang menjadi dasar kita menerapkan ASN bekerja dari rumah. Pegawai yang sudah di swab kita anjurkan WFH sampai hasilnya keluar," kata Firdaus.

Anak ASN itu yang masih berusia 3 tahun pun terkonfirmasi positif.

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty mengemukakan, diduga sanga anak balita tertular dari ayahnya.

"Masih sedang ditelusuri siapa yang terjangkit. Tapi cenderung dari ayahnya, karena sang anak hanya di rumah,” kata dia.

Usai mendapati temuan itu, tim gugus tugas melakukan tracing pada orang yang berkontak erat dengan pasien.

"Kita lakukan tracing dari tempat yang bersangkutan bekerja. Ada 40 orang yang dilakukan rapid test," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hamzah Arfah, Citra Indriani, Zakarias Demon Daton, Rahmat Rahman Patty | Editor: Aprilia Ika, Dony Aprian, Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/02/07000041/saat-covid-19-menyerang-asn-di-berbagai-daerah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke