Salin Artikel

Harimau Sumatera Diduga Mati Keracunan Seusai Memangsa Kambing

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pembedahan terhadap bangkai harimau.

Nekropsi atau pembedahan terhadap bangkai harimau dilakukan oleh tim dokter hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, FKL, PKSL-FKH Unsyiah, WCS-IP.

"Penyebab kematian harimau betina itu akibat keracunan," Kata Kepala BKSDA Aceh Agus Ariyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (30/6/2020).

Menurut Agus, berdasarkan hasil nekropsi dari bangkai harimau betina yang diperkiraan berumur 2-3 tahun itu, ditemukan perdarahan dari lubang nasal/hidung dan bulu gampang rontok.

Kemudian jaringan di bawah kulit sebagian mengalami memar.

"Adanya luka toreh/vulnus incisum diduga akibat kawat duri pada bagian perut. Kondisi lidah sebagian mengalami sianosis, diduga akibat racun insektisida," kata dia.

Menurut Agus, zat yang diduga racun insektisida yang ditemukan di lidah bangkai harimau itu berwarna keunguan.

Zat itu diduga bahan racun pertanian yang berada pada kulit kambing yang sebelumnya dimangsa harimau tersebut.

"Sebelum ditemukan bangkai harimau, di sekitar lokasi itu petugas menemukan enam ekor bangkai kambing dalam kondisi tak utuh," kata Agus.

Bedasarkan hasil nekropsi, diduga kuat penyebab kematian harimau tersebut karena keracunan.

Namun untuk mengetahui penyebab pasti, sampel hispatologi selanjutnya akan diuji di laboratorium PSSP Bogor dan Lab Patologi FKH Unsyiah, serta sampel toxicology akan diuji di laboratorium Puslabfor Mabes Polri.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/01/06225121/harimau-sumatera-diduga-mati-keracunan-seusai-memangsa-kambing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke