Salin Artikel

Unik, Ibu 60 Tahun di Yogyakarta Ini Jualan Bubur Mengenakan Topeng

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu penjual bubur di Jalan H. Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, mempunyai cara unik untuk menarik pembeli.

Ibu bernama lengkap Nani Sugiarti (60) ini berjualan bubur dipinggir jalan dengan mengenakan topeng.

Nani Sugiarti menceritakan, awalnya dirinya membuka warung makan lesehan di depan Ndalem Notoprajan, Kota Yogyakarta.

"Nama warung saya dulu Nesu Mulih, bukanya malam. Warung makan lesehan, ada ayam, ada burung puyuh," ujar Nani Sugiarti saat ditemui dilokasi jualanya, Jumat (26/06/2020).

Usaha warung makan tersebut sudah ditekuninya sejak lama.

Pandemi corona menyebabkan warung "Nesu Mulih" miliknya sepi pengunjung.

Hingga akhirnya, Nani memutuskan untuk menutup sementara usahanya.

"Kan ada Covid pembeli sepi, terus tutup. Kan juga tidak boleh keluar rumah, saya hanya di rumah saja,"bebernya.

Setelah itu, dirinya memutuskan untuk berjualan bubur.

Awalnya Nani berjualan di depan rumahnya di Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.

"Saya kan kepikiran tidak jualan kan tidak punya uang, mau makan apa. Ya terus jualan bubur di depan rumah,"ungkapnya.

Kemudian, Nani memindahkan lapak jualan buburnya ke Jalan Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.

Harapannya, pembeli semakin banyak karena berjualan di pinggir jalan.

"Di sini saya mulai buka dari jam 05.30 WIB sampai jam 10.00 WIB," tuturnya.

Suatu hari, dia melihat ponakannya sedang bermain mengenakan topeng.

Kemudian, terbersit dalam pikirannya ide unik berjualan dengan mengenakan topeng.


Sebab, sepengetahuanya belum pernah ada yang berjualan bubur dengan mengenakan topeng.

"Ponakan saya mainan topeng, terus saya pinjam saya pakai. Awalnya iseng saja, ponakan saya lihat itu tertawa, ya terus saya pakai untuk jualan ini," bebernya.

Nani mengaku baru satu bulan ini berjualan.

Aktivitasnya berjualan bubur dengan menggunakan topeng viral setelah ada pembeli yang memfoto dirinya dan menggunggah ke grup WhatsApp (WA).

"Ada pembeli yang foto, terus dimasukan grup (WA). Topeng ini untuk menarik pembeli, sekarang dikenal bubur topeng,"urainya.

Pasca viral tersebut, jualan buburnya laris manis diserbu pembeli.

Bahkan, sering kali sebelum jam 10.00 WIB jualan buburnya sudah habis terjual.

"Awalnya yang beli hanya masyarakat sekitar sini, tapi sekarang banyak yang dari luar beli kesini, katanya mau mencoba, ingin tahu bubur topeng. Yang lewat, lihat pakai topeng ya terus berhenti," tegasnya.

Nani bercerita kerap berganti topeng saat berjualan.

"Ada dua, Saya ganti-ganti. Yang pertama rusak karena dicuci, terus saya beli lagi," urainya.

Dia menjual satu porsi bubur rames kisaran Rp 3.000 sampai Rp 5.000.

"Bubur rames ini resep saya sendiri, bubur ada mie nya," ucapnya.

Setelah pandemi Covid-19 berakhir, dirinya akan kembali membuka warung makan lesehan "Nesu Mulih".

Namun, dirinya juga akan berjualan bubur topeng karena sudah dikenal banyak orang.

"Besok jualan (warung makan lesehan) lagi kalau sudah aman. Yang lesehan kan malam, kalau bubur pagi," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/26/13230521/unik-ibu-60-tahun-di-yogyakarta-ini-jualan-bubur-mengenakan-topeng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke