Salin Artikel

3 Dokter dan 1 Perawat di Madura itu Meninggal Saat Pandemi, 2 Orang Dinyatakan Positif Covid-19

Dokter Anang adalah adik kandung dokter Denny Dwi yang dinyatakanpositif Covid-19.

Sementara itu dr Dibyo menunjukkan gejala klinis Covid-19 saat masuk IGD karena penyakit jantung sebelum meninggal dunia pada Minggu (14/6/2020).

Perawat, istri, dan 2 anak berprofesi dokter meninggal

Sebelum dr Anang meninggal pada Jumat (19/6/2020), sang kakak Denny Dwi Yuniarto yang bekerja di Sampang meninggal karena Covid-19. Ia meninggal pada Senin (15/6/2020).

Sementara ayah dari dua dokter tersebut, S yang berprofesi sebagai perawat senior juga meninggal karena Covid-19

Ibu dari dua dokter itu juga meninggal dunia tiga hari sebelum kematian sang anak. Sang ibu juga terkonfirmasi positif Covid-19.

Mirisnya. Istri dari Dibyo dan anaknya yang masih berusia 1 tahun juga dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini sedang menjalani perawatan di ruang isolasi di RSUD Sampang.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bangkalan, Farhat Suryaningrat kepada Kompas.com menjelaskan, setelah ayahnya meninggal, Anang tidak masuk kerja selama dua pekan.

Informasi yang diterima Farhat, Anang melakukan isolasi mandiri di rumahnya di Surabaya. Isolasi itu belum diketahui apakah karena ada kaitannya dengan corona atau tidak.

"Tidak ada penjelasan apakah dr Anang isolasi karena Covid-19," ujar Farhat saat dihubungi, Selasa (23/6/2020).

Ia menjelaskan belum ada yang tahu riwayat medis Anang sehingga tidak bisa dipastikan penyebab meninggalnya Anang.

Farhat menduga, Anang tidak memeriksakan diri ke rumah sakit atau klinik.

"Kalau Anang periksa kesehatan ke rumah sakit atau klinik, datanya pasti ada. Sampai sekarang datanya tidak ada," ujar Farhat yang juga Wakil Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan.

Anang tercatat sebagai anggota IDI Surabaya dan dia ASN yang ditugaskan di Puskesmas Socah, Kabupaten Bangkalan.

Ia meninggal pada Minggu (14/6/2020) sore.

Sebelumnya, dr Dibyo adalah pasien jantung yang masuk IGD RSUD Syamrabu pada Sabtu (13/6/2020).

Saat diperiksa ada gejala klinis Covid-19 yakni pneumonia di paru-paru kanan dan kiri. Dibyo langsung diswab dan rencananya Dibyo akan dirujuk ke Surabaya pada Minggu (14/6/2020).

"Sudah mau diberangkatkan untuk dirujuk karena butuh ventilator. Tapi oksigen nya tambah menurun," jelas Ketua Satgas Covid-19 RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Catur Budi dilansir dari Tribun Madura.

Menurutnya almarhum dr Dibyo Hariyanto adalah dokter umum yang selama ini membuka praktek pribadi di Kecamatan Blega.

"Agak rawan memang, kadang pasien kita tidak terus terang. Atau APD dokternya tidak lengkap. Sehingga bisa saja tertular pasien," pungkasnya.

Sementara itu Ketua IDI Bangkalan dr Farhat Suryaningrat mengungkapkan, tindakan rapid tes terhadap almarhum menunjukkan hasil non reaktif.

"Perkembangan pneumonia Covid pada paru-paru beliau sangat cepat, mengarah ke Covid. Non reaktif karena karena ada kencing manis," ungkapnya.

Sementara itu Ketua IDI Jatim, Sutrisno mengatakan saat ini di Jawa Timur sendiri, sudah ada 57 orang anggota IDI yang tertular Covid-19. Bahkan yang meninggal sudah 8 jiwa.

Saat disinggung apa penyebabnya, Sutrisno mengatakan bahwa transmisi penularan virus corona di Jawa Timur masih terlampau tinggi.

"Memang tingkat kematian di Jatim tinggi sekitar 8,3 persen. Artinya transmisi lokal di level masyarakat itu masih banyak," kata Sutrisno.

"Kita tidak lihat kan ada orang tanpa gejala atau gejala ringan, sedang masih banyak dan itu mereka beredar sehingga menularkan ke mana-mana juga," sambung dia.

"Jadi kalau masyarakat tidak protokol kesehatan penularan tambah tinggi jadi makin banyak mengalir ke rumah sakit dan itu yang bikin tenaga kesehatan makin kewalahan," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor: David Oliver Purba

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Dua Dokter asal Madura Meninggal Dunia, Satu Orang Positif Covid-19 dan Sisanya Punya Gejala Klinis

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Dokter di Bangkalan Meninggal Dunia, Punya Gejala Klinis Covid-19 setelah Gambaran Paru Pneumonia

https://regional.kompas.com/read/2020/06/24/07320071/3-dokter-dan-1-perawat-di-madura-itu-meninggal-saat-pandemi-2-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke