Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Duka Usai Pesta Pernikahan karena Corona | Kenakan Masker, 2 Orang Meninggal Saat Bersepada

Awalnya ibu dari pengantin meninggal dunia, lalu ayahnya kritis positif Covid-19. Lalu dua anggota keluarga dari pengantin juga meninggal dunia.

Setelah tracing, ditemukan lima orang positif Covid-19 termasuk takmir masjid pelaksanaan acara perikahan.

Masih di Semarang, Wali Kota Hendrar mengatakan ada dua warganya yang meninggal dunia saat bersepeda,

Dua orang tersebut diduga sesak napas karena menggunakan masker saat bersepeda.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dna berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

Awalnya yang meninggal adalah ibu mempelai yang meninggal menyusul sang ayah kritis karena Covid-19.

"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kita tracing," ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Di pesta yang digelar pertengahan Juni 2020 tersebut, ada sekitar 30 oarng yang datang. Dari hasil tracing, rupanya takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan tertular Covid-19.

Hendi mengatakan, awalnya dari pesta pernikahan itu ditemukan lima orang positif Covid-19. Setelah tracing diperluas, masih banyak yang terinfeksi.

"Dari sembilan orang ada lima orang yang tertular positif Covid-19. Tracing lagi ke keluarganya banyak yang positif," jelasnya.

Hendi membenarkan, pesta pernikahan ini menyumbang lonjakan kasus positif Covid-19 di Semarang.

Dua orang itu diduga sesak napas karena menggunakan masker saat menggowes sepedanya.

"Kalau olahraga pakai masker malah bahaya. Sudah ada dua warga kita yang meninggal karena pakai masker saat gowes. Maka kalau olahraga tidak usah pakai masker tapi sewaktu istirahat baru dipakai maskernya," kata Hendrar kepada wartawan di Semarang, Sabtu (20/6/2020).

Hendrar menyebutkan, setelah ada pelonggaran dari pemerintah, mulai banyak orang yang berolahraga menggunakan sepeda.

Namun, dia juga mengingatkan, orang yang keluar rumah untuk mengayuh sepeda jangan sampai menimbulkan kerumunan.

"Semakin banyak yang pengen sehat dengan bersepeda akhirnya muncul persoalan pada saat mereka beristirahat berkerumun. Lalu lupa pakai masker kemudian foto-foto. Penularan (Covid-19) bisa saja terjadi," sebut Hendrar.

Saat itu, warga yang sedang bertugas menjaga hutan mendengar suara laki-laki dan perempuan.

Saat dicari sumber suara, lanjut Mazda, warga menemukan sepasang remaja itu berbuat mesum di atas tanah beralaskan sarung di siang bolong.

Warga lalu merekam kejadian itu sebagai barang bukti dan menangkap basah mereka.

"Warga kemudian membawa mereka berdua ke kantor desa dan diserahkan kepada kami," kata Mazda kepada KOMPAS.com saat dihubungi Minggu (21/6/2020).

Menurutnya, EW (perempuan) dan AI (laki laki) itu berasal dari Kecamatan Krejengan.

Merasa nyawa terancam, mereka berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke atas pohon.

Namun, harimau itu masih saja menunggui mereka di bawah pohon hingga berjam-jam.

"Harimau itu tetap menunggu di bawah. Kemudian, salah seorang dari mereka menghubungi perangkat kampung menggunakan handphone dan selanjutnya diteruskan kepada kami," ungkap Kapolsek.

Warga pun membawa petasan sebagai senjata pengusir harimau.

Beruntung petasan tersebut berhasil membuat harimau takut dan lari ke hutan.

Pencopotan lantaran Marselina mengeluh di media massa terkait pemerintah yang tidak memperhatikan tenaga medis Covid-19 yang bertugas di Puskesmas Nangaroro.

"Kesalahan fatal perilaku seorang pemimpin. Sangat tidak pantas pemimpin melakukan itu," kata Don dalam keterangan kepada Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Don mengatakan, keputusan mencopot Marselina agar menjadi pelajaran bagi aparatur sipil negara (ASN) lainnya di Kabupaten Nagekeo.

Selain dicopot, Marselina juga dipindahkan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia, Ahmad Faisol | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati, Khairina, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/22/06160081/-populer-nusantara-duka-usai-pesta-pernikahan-karena-corona-kenakan-masker-2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke