Salin Artikel

Warga di Kelurahan Ini Diminta Larang Anak-anak Main Layangan

SOLO, KOMPAS.com - Sekretaris Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Winarno mengimbau kepada orangtua melarang anak-anaknya bermain layangan di jalanan dan kebun kosong.

"Karena pernah ada kejadian dua warga Sumber terjerat benang layangan. Satu meninggal dunia dan satunya mengalami luka," kata Winarno kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/6/2020).

Dia mengaku, masih banyak ditemukan anak-anak bermain layangan di jalanan tanpa memikirkan efek yang ditimbulkan.

"Kami mengeluarkan surat edaran dan kita kirimkan ke masing-masing RT/RW supaya diteruskan kepada warga," ungkapnya.

Dengan dikeluarkannya surat edaran itu, pihaknya berharap kejadian serupa tidak kembali terulang.

"Benang layangan sampai memakan korban meninggal baru tahun ini terjadi. Kebetulan kejadian pertama di Mojosongo. Itu warga kita (Sumber) dan disusul beberapa minggu ada lagi warga Sumber, tapi selamat orangnya," terang Winarno.

Diketahui, Yohanis Budi Santoso (21), warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, tewas dengan kondisi leher tersayat benang layangan di depan Kantor Pos Mojosongo, Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kamis (11/6/2020) sore.

Agus (33), saksi mata di lokasi mengatakan, korban merupakan montir sepeda motor.

Saat kejadian pada Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 14.30 WIB, korban sedang mencoba kendaraan pelanggan yang baru selesai diservis.

Sampai di lokasi kejadian, leher korban tersangkut benang layangan yang berada di tiang listrik.

Benang layangan tertarik hingga menyayat leher korban.

Korban yang mengendari sepeda motor hilang kendali dan menabrak pagar depan Kantor Pos.

Agus saksi mata di lokasi mengira korban murni mengalami kecelakaan.

Saat memberikan pertolongan, Agus terkejut melihat leher korban tersangkut benang layangan.

"Korban dan kendaraannya menabrak pagar Kantor Pos dan terjatuh. Korban sempat bangun melepas benang layangan yang mengikat lehernya. Karena darah dari leher terus keluar, tidak kuat, korban terjatuh lagi," kata Agus.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/19/20555231/warga-di-kelurahan-ini-diminta-larang-anak-anak-main-layangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke