Salin Artikel

Duduk Perkara Warga Dua Kampung di Banten Mengungsi karena Takut Rapid Test

Lurah Mesjid Priyayi Titin Kurnia mengatakan, warga yang kabur berasal dari dua kampung, yakni Terwana Kiyata dan Masigit.

Mereka kabur setelah mendapat kabar keliru mengenai rapid test.

"Tapi, paling banyak dari kampung Terwana Kiyata. Informasi keliru disangka rapid test dilakukan door to door, kalau reaktif akan langsung dikarantina di rumah sakit. Banyak informasi sesat sehingga warga melarikan diri," kata Titin saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (19/6/2020).

Peristiwa tersebut, kata Titin, terjadi pada Minggu (14/6/2020). Saat ini, pihak Dinas Kesehatan Kota Serang akan melakukan sosialisasi soal rencana pelaksanaan rapid test di Kelurahan Mesjid Priyayi.

Namun, isu yang berkembang adalah rapid test akan dilakukan dari rumah ke rumah, sehingga banyak warga yang melarikan diri.

"Karena ada provokatornya juga, salah satu warga yang menghasut warga untuk menolak rapid test, sempat demo juga ke kelurahan menolak rapid test," ujar Titin.

Warga yang kabur mayoritas kaum perempuan. Mereka pergi pada Minggu malam lantaran Senin paginya akan dilakukan sosialisasi.

"Kabur ada yang sendiri-sendiri, ada yang rombongan. Pokoknya keluar dari wilayah Mesjid Priyayi. Bahkan saya dengar kabar ada orang tua yang sakit juga ditarik-tarik mengungsi, mereka carter kopas (angkot)," ucap Titin.

Akhirnya bersedia jalani rapid test

Pihak Dinas Kesehatan dan pemerintah setempat kemudian tetap melakukan sosialisasi. Warga yang sebelumnya kabur akhirnya pulang ke rumah setelah mendapat informasi yang sebenarnya terkait rapid test.

Titin meluruskan bahwa rapid test akan digelar di Kelurahan Mesjid Priyayi. Namun, tidak dilaksanakan door to door, tetapi dikhususkan untuk petugas kelurahan dan warga yang sukarela mengikuti rapid test.

Kata dia, rapid test yang digelar merupakan program Pemerintah Kota Serang untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19.

Rapid test di Kelurahan Mesjid Priyayi akhirnya tetap dilaksanakan sesuai jadwal di Puskesmas Pembantu (Pustu) pada Kamis (19/6/2020). Terdapat 45 warga yang ikut serta di mana semua hasilnya nonreaktif.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/19/13110521/duduk-perkara-warga-dua-kampung-di-banten-mengungsi-karena-takut-rapid-test

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke