Salin Artikel

Ratusan Warga di Banten Mengungsi Saat Dijadwalkan Rapid Test, Begini Ceritanya

KOMPAS.com - Lebih kurang ratusan warga di Kampung Masigit, Kelurahan Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, menolak ikuti rapid test dan memilih mengungsi, Senin (15/6/2020).

Dilansir dari Tribunnews, peristiwa itu disebabkan kurangnya sosialisasi terkait rapid tes dari pihak terkait.

“Seharusnya ada yang menjelaskan kepada masyarakat bahwa rapid test ini tidak akan menyengsarakan mereka. Ini demi kebaikan bersama,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

“Saya sudah mencoba menenangkan, tapi kan masyarakat tidak peduli, saya bukan siapa-siapa,” tuturnya.

“Sekarang ini tersisa para pemuda dan bapak-bapak saja untuk berjaga. Kalau yang anak-anak, perempuan dan yang sakit sudah diungsikan,” katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan Camat Kasemen, Gholib Abdul Mutholib. Dirinya berharap, sosialisasi dilakukan dari dinas kesehatan.


"Yah kalau dari kecamatan atau kelurahan itu enggak ada. Soalnya itu kan masalah kesehatan, jadi harus orang yang benar-benar dari Dinas Kesehatan yang melakukan sosialisasi," kata dia.

"Kalau dari kami kan khawatir tidak benar sosialisasinya. Tapi, kalau sosialisasi pengumuman dari pemerintah, itu pasti kami teruskan hingga RT," sambungnya.

Menurut Gholib, tak hanya warga Kampung Masigit yang mengungsi, tetapi juga ada satu kampung lainnya yang mengungsi. (Aprillia Ika).

Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul: Warga Satu Kampung Mengungsi Tengah Malam Karena Takut Di-rapid Test

https://regional.kompas.com/read/2020/06/19/11260021/ratusan-warga-di-banten-mengungsi-saat-dijadwalkan-rapid-test-begini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke