Salin Artikel

Kisah Pilu Diva Nabila, 15 Tahun Terbaring di Rumah Sempit karena Lumpuh Otak

Tak seperti remaja seusianya, Diva menghabiskan hari-harinya di tempat tidur lusuh yang berada di rumah sempit dan pengap itu.

Berdasarkan keterangan kakeknya, Nanang Soedarto, kondisi fisik Diva tak berkembang normal. Kaki dan tangannya mengecil.

"Diva juga sulit berkomunikasi dengan orang lain. Kata dokter, Diva menderita Cerebral Palsy atau lumpuh otak," kata Nanang kepada Kompas.com, Senin (15/6/2020) siang.

Penyakit itu diderita Diva sejak berusia 6 bulan. Awalnya, Diva mengalami kejang berkelanjutan dan demam tinggi.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya. Tapi, perawatan dilanjutkan dengan rawat jalan.

Pengobatan alternatif pun sempat dicoba. Tapi, karena keterbatasan biaya, pengobatan Diva terpaksa dihentikan sejak 2005.

Sejak saat itu, Diva dirawat di rumah Nanang. Rumah berukuran enam meter persegi itu terletak di gang sempit di Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

Di rumah sempit itu, Diva menempati sebuah kasur. Seluruh aktivitasnya dilakukan di kasur itu.

"Makan, minum, buang air besar dan kencing ya di tempat tidur tersebut," terang Nanang.

Kondisi rumah Nanang juga jauh dari kata layak. Lantainya masih tanah, barang-barang berserakan di sekitar tempat tidur yang ditempati Diva.

Nanang bukan orang yang mapan secara ekonomi. Sejak 4 tahun terakhir, dia menganggur.

"Saya sempat bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan. Terakhir, kerja sebagai kuli bangunan. Tapi sejak 2016 sampai sekarang, saya menganggur. Sudah berusaha cari kerjaan, tapi tidak ada yang bersedia menerimanya saya bekerja, jadinya saya serabutan," kata Nanang.


Nanang menceritakan, Diva dititipkan sang ibu sejak 2005 atau saat berusia dua tahun. Sejak saat itu, Nanang bersama kakaknya yang merupakan nenek Diva, merawat bocah itu.

Mereka memberi makan dan memandikan Diva bergantian setiap hari.

"Ayah Diva sudah lebih dahulu pergi meninggalkan Diva sejak masih berusia 3 bulan. Dan tidak ada kabarnya sampai sekarang," terang Nanang.

Evakuasi Diva

Sejak Senin malam, Diva tidak tinggal di rumah sempit tersebut. Ia telah dievakuasi ke rumah yang lebih layak di kawasan Jalan Tambak Asri Surabaya.

Komunitas Tolong Menolong, sebuah kelompok yang peduli dengan kondisi Diva memberikan bantuan hunian yang lebih layak.

"Ini untuk sementara agar Diva hidup di lingkungan yang lebih sehat. Kedepan kami berharap pemerintah memberi tempat khusus paling tidak di rumah susun," kata Ketua Komunitas Tolong Menolong Daniel Lukas Rorong.

Kata dia, proses evakuasi Diva berjalan dramatis dan mengharukan.

Nanang sempat kesulitan saat mengangkat cucunya dari ranjang menuju mobil yang sudah disiapkan. Sebab, Nanang harus menggendong Diva melewati gang sempit menuju pinggir jalan.

"Para tetangga juga melepas kepindahan Nabila dengan penuh haru," jelasnya.

Bantuan yang diberikan tak hanya tempat tinggal layak. Komunitas Tolong Menolong akan membantu mengurus dokumen kependudukan Diva, seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga.

Setelah urusan surat kependudukan selesai, Daniel berharap ada bantuan pengobatan secara serius dan intensif yang diberikan pemerintah.

"Atas nama kemanusiaan, tolong bantu remaja putri ini. Lihat langsung kondisinya. Bayangkan, hampir 17 tahun lamanya, dia hanya terbaring di ranjang dan tinggal di hunian yang sebelumnya sangat tidak layak," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/16/16532101/kisah-pilu-diva-nabila-15-tahun-terbaring-di-rumah-sempit-karena-lumpuh-otak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke