Salin Artikel

Puncak Bogor Diserbu Wisatawan, Bupati Akui Keterbatasan Petugas

Hal itu terlihat dari kepadatan kendaraan yang terjadi selama akhir pekan pada 13 dan 14 Juni 2020.

Hal itu diakui Bupati Bogor Ade Yasin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/6/2020).

"(Wisatawan) dari luar Bogor, karena rata-rata pelatnya dari luar," kata Ade.

Menurut dia, kemacetan terjadi karena masih ada warga yang nekat bergerak ke arah Puncak melalui "jalan tikus" atau jalan pintas yang mulai diketahui wisatawan.

Jalan pintas ini sering dimanfaatkan oleh pengendara sepeda motor agar tidak terlihat petugas Gugus Tugas Covid-19.

"Arah puncak banyak jalan tikusnya dan ini dimanfaatkan oleh pengendara motor sehingga puncak macet terus," ujar Ade.

Ade yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyayangkan hal itu, karena saat ini masih masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara proporsional.

Sampai saat ini, menurut Ade, tim pengamanan Gu­gus Tugas Covid-19 hanya bisa mengimbau wisatawan untuk tidak berbondong-bondong datang ke Puncak, Bogor.

"Kami hanya bisa mengimbau kepada masyarakat, khususnya dari luar Bogor, agar tidak berbondong-bondong ke puncak, tunggu sampai kondisi membaik saja," kata Ade.

Ade mengakui bahwa penyebab kemacetan juga karena minimnya petugas di check point atau pos pemeriksaan.

Dengan begitu, jumlah kendaraan yang masuk tidak terkontrol dengan baik.

"Karena keterbatasan aparat, jadi tidak semua jalan masuk ke puncak bisa dikontrol dan untuk saat ini kami hanya bisa mengimbau," kata Ade.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/16/16311391/puncak-bogor-diserbu-wisatawan-bupati-akui-keterbatasan-petugas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke