Salin Artikel

Menyoal Tagihan Rp 6,7 Juta Pasien Isolasi Covid-19 di Bengkulu, Utang Tetangga dan RS Mengakui Keliru

HS diisolasi selam lima hari di rumah sakit tersebut setelah hasil rapid test dinyatakan reaktif saat ia memeriksakan diri ke rumah sakit karena penyakit bawaab. Namun ia diperbolehkan pulang setelah hasil swab dinyatakan negatif.

Efran anak pasien HS mengaku terkejut saat ia harus membayar biaya Rp 6,7 juta untuk biaya sang ibu selama diisolasi di rumah sakit.

Selain itu keluarga juga bingung karena sang ibu diisolasi bersama pasien lain yang diduga terpapar Covid-19 namun masih harus membayar biaya rumah sakit.

Pihak keluarga pun mencari pinjaman dan menunjukkan surat keterangan miskin agar bisa membayar tagihan. Lalu Ervan mendapatkan keringanan. Ia diminta membayar biaya sebesar Rp 4 juta. 

"Kalau pasien PDP dan diisolasi itu dibayar negara, dalam hal ini melalui Kemenkes namun saya akan coba tanyakan ke pihak rumah sakit untuk melakukan klarifikasi soal ini," ujar Herwan Antoni melalui telepon ke Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).

Sementara itu Direktur RSUD M Yunus Zulkimaulub Ritonga mengatakan ada kesalahan komunikasi antara pegawai ruangan dengan pihak administrasi rumah sakit.

Ia mengatakan petugas mengira HS dari rungan lain dan bukan pasien dari rungan Fatmawati yang digunakan untuk ruang isolasi Covid-19.

Ia memastikan jika pasien yang dirawat di ruangan Fatmawati pembiayaannya ditanggung negara.

"Setelah saya cek ternyata ada kekeliruan pihak admin rumah sakit yang mengira pasien berasal dari ruangan lain," ujar Zulki, kepada wartawan, Sabtu (13/6/2020).

Zulki mengatakan telah meminta stafnya mendatangi rumah pasien untuk meminta maaf dan mengembalikan sejumlah uang yang telah dibayar ke rumah sakit.

"Hari ini, pihak rumah sakit telah saya minta mendatangi rumah pasien untuk mengembalikan uang tersebut," kata Zulki.

Sementara itu, Efran, anak kandung pasien bersyukur pihak rumah sakit mengembalikan uang, karena uang itu didapat dari pinjaman ke tetangganya.

"Saya merasa syukur uang dikembalikan, karena uang itu hasil pinjam dengan tetangga," ujar Efran.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firmansyah | Editor: Aprillia Ika, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/14/14340081/menyoal-tagihan-rp-6-7-juta-pasien-isolasi-covid-19-di-bengkulu-utang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke