Salin Artikel

8 Orang Positif, 1.000 Lebih Warga Desa Samida Garut Harus Swab Massal

“Khusus yang sudah spesifik di-tracing dengan surveilans yang ketat, maka langsung swab, jadi di desa ini (Samida) akan di tes sebanyak 1.600-an warga,” jelas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kamis (11/06/2020) saat memantau langsung pelaksanaan tes di Desa Samida, Kecamatan Selaawi.

Emil, demikian biasa disapa mengungkapkan, Desa Samida Kecamatan Selaawi ini, terbilang menjadi contoh yang baik dalam penanganan Covid-19. Kepala desanya sangat pro aktif dan ketaatan warga terhadap arahan kepala desanya juga baik.

Makanya, sejak kasus pertama ditemukan di desa ini, menurut Emil, Desa Samida sudah melaksanakan karantina wilayah. Tes swab kali ini,  menurutnya bertepatan dengan berakhirnya masa karantina wilayah.

“Alhamdulillah, jadi timingnya pas, jadi ketahuan nanti yang sehat bisa menyesuaikan, tapi tetap pakai masker, jaga jarak, yang kira-kira rawan, diboyong ke rumah sakit,” katanya.

Emil memastikan, hasil tes swab yang dilakukan tim gugus tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat sendiri,  hasilnya bisa lebih cepat diketahui. Karena, saat ini kapasitas labolatorium pemeriksaan sampel swab di Jabar, sudah bisa memeriksa 2.000 sampel sehari.

Tes swab sendiri, akan dilaksanakan selama dua hari di Desa Samida yang dipusatkan di dua lokasi yaitu kantor Desa Samida dan gedung SDN 1 Samida.

“Mudah-mudahan hasilnya bisa lebih cepat dibanding awal-awal yang sampai dua mingguan,” katanya.

Pembatasan yang dilakukan di Desa Samida, adalah Pembatasan Sosial Skala Mikro (PSBM). “Kalau mau disebut percontohan, ya mungkin juga percontohan,” katanya.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang mendampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyaksikan tes swab massal di Desa Samida memastikan, masa karantina wilayah di Desa Samida, tidak akan diperpanjang setelah Jumat (12/06/2020) berakhir.

Syaratnya, semua warga melakukan pemeriksaan (tes swab).

“Tidak akan kita perpanjang, tapi syaratnya kami minta masyarakat semua untuk dilakukan pemeriksaan, yang negatif silahkan lah disini (di kampung), yang positifnya kita rawat di rumah sakit,” katanya.

Helmi mengakui, awalnya sempat ada warga yang menolak melakukan tes swab. Hal ini terjadi karena, warga menyangka, kalau hasil swab masih ada warga yang positif, maka masa karantina akan diperpanjang. Padahal, tidak seperti itu.

“Jadi tadi disangkanya, kalau ini (tes swab) masih ada yang positif, ini masih diberlangsungkan karantina, tambah 14 hari, padahal tidak seperti itu,” katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/06/11/20382581/8-orang-positif-1000-lebih-warga-desa-samida-garut-harus-swab-massal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke