Salin Artikel

7 Klaster Pasar Penularan Covid-19 di Tanah Air, dari Pusat Grosir hingga Pasar Raya

Seperti yang terjadi pada klaster Pasar Raya Padang. Hingga Rabu (3/6/2020), tercatat ada 239 kasus positif yang terdiri dari pedagang, pembeli, keluarga pedagang, hingga petugas Dinas Perdagangan.

Sementara itu, dari klaster pusat grosir di Sleman, pasien positif Covid-19 bermunculan di wilayah Bantul hingga Gunungkidul. Bahkan, pemerintah setempat melakukan rapid test massal untuk mencegah penyebaran virus di klaster tersebut.

Berikut catatan Kompas.com terkait klaster pasar dan pusat perbelanjaan di Tanah Air yang menjadi penularan Covid-19.

Klaster tersebut muncul setelah salah satu karyawannya dinyatakan positif corona pada 24 April 2020.

Dari investigasi awal, ada 10 kontak erat dan dari hasil rapid test lima orang dinyatakan reaktif.

Setelah satu pegawai dinyatakan positif, Bupati Sleman Sri Purnomo menginstruksikan agar pusat grosir tersebut untuk sementara dihentikan operasionalnya sejak 5 Mei 2020.

Selain itu, Pemkab Sleman melakukan rapid test pada 1.500 pengunjung.

Dari klaster pusat grosir di Sleman, pasien positif Covid-19 muncul di Bantul hingga Gunungkidul.

Di Gunungkidul ada tiga pasien dari klaster pusat grosir, salah satunya adalah istri dari pegawai pusat grosir Sleman yang dinyatakan positif Covid-19.

Sehari-hari pasien tersebut berjualan makanan kecil di rumahnya sehingga puluhan anak yang sempat berbelanja juga menjalani rapid test dan isolasi mandiri.

Sementara dua pasien lainnya adalah dua pegawai yang positif Covid-19 dan kontak erat dengan lima orang yang reaktif.

Sedangkan di Bantul, ada tujuh pasien positif Covid-19 dari klaster pusat grosir Sleman. Sedangkan di Kulonprogo satu pegawai juga dinyatakan positif Covid-19.

Mereka adalah pedagang, petugas Dinas Perdagangan, keluarga pedagang, hingga pembeli.

Sebanyak 239 kasus tersebut ditemukan setelah Pemkot Padang melakukan tes swab pada 1.1617 orang yang melakukan kontak dengan pasien positif.

Pakar epidemiologi Universitas Andalas (Unand), Defriman Djafri, mengatakan, dilihat dari kasus pertama adalah dari seorang tenaga kesehatan yang menularkan virus Covid-19 pada ibunya. Lalu, sang ibu menularkannya ke tetangga toko di pasar hingga pekerja toko dan akhirnya pedagang, lalu menyebar hingga saat ini.

"Rantainya sudah panjang. Kalau generasi sudah masuk generasi keempat atau kelima," tutur Defriman Djafri.

Ia menyebut klaster Pasar Raya Padang adalah salah satu klaster terbesar dari delapam klaster penularan yang ada di Sumatera Barat.

Penutupan pasar dilakukan setelah tiga pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sedangkan satu pedagang positif Covid-19 meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang.

Hingga Jumat (29/5/2020), total ada 28 pasien positif Covid-19 dari Klaster Pasar Kobong. Mereka adalah 11 pasien warga luar Kota Semarang dan 17 pasien warga Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya masih belum menganalisis secara pasti penyebab penularan yang terjadi di Pasar Kobong.

Namun, potensi terbesar penularan virus terjadi melalui uang saat transaksi jual beli.

Ia mengatakan, di Pasar Kobong, penjual mendapatkan pasokan bahan dari daerah sekitar Semarang, seperti sayur dari Bandungan, ikan dari Tuban, Rembang, Pemalang, Tegal, dan daerah lain.

"Bisa juga lewat uang di pasar. Orang yang menderita Covid-19 kena droplet-nya, air liurnya atau tangan yang tidak terjaga kebersihan ketika membawa uang untuk transaksi, lalu itu menyebar," katanya.

Enam pasien baru dari klaster Pasar Cileungsi terdiri dari pengunjung, termasuk keluarga pedagang yang masing-masing berusia 18-44 tahun.

"Data hari ini yang enam orang ini (klaster pasar) campur, ini satu keluarga di antaranya anaknya adalah pedagang. Jadi ini Pasar Cileungsi yang sudah transmisi lokal di keluarga pedagang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah.

Setelah kasus tersebut, Pasar Cileungsi ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pemerintah juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di pasar tersebut.

Sebelumnya ada 33 orang yang terinfeksi Covid-19 dari klater tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel mengatakan, 79 kasus baru ini berasal dari Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Bitung, Tomohon, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Utara, Kotamobagu, dan luar wilayah.

"Terbanyak dari Manado sebanyak 55 kasus," ujarnya, dikutip dari rilis terulis.

"Ada 31 kasus dari klaster pasar tradisonal tersebut," katanya.

Selain pasar, klaster baru juga berasal dari tenaga kesehatan dan ojek online.

"Dua hari terakhir ada 10 orang yang positif dari klaster pasar tenaga kesehatan dan satu lagi kalau tidak salah dari ojol (ojek online)," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Senin (8/6/2020).

Oded mengatakan sudah mengantisipasi penyebaran virus corona dari klaster tersebut.

Khusus untuk pasar tradisional yang diduga terpapar, Pemerintah Kota Bandung tidak melakukan penutupan total.

"Untuk pasar tindakan kita dari gugus tugas satu blok ditutup," jelasnya.

Oded menambahkan, pihaknya saat ini juga terus melacak penyebaran Covid-19 yang terjadi dari klaster pasar, klaster tenaga kesehatan, dan ojol.

"Tes masif harus dilakukan terus dan kedua juga harus melacak terus," ucapnya.

Setelah N meninggal, 150 pedagang di pasar tersebut menjalani pemeriksaan rapid test dan swab untuk tracing.

Setelah tes, enam orang dinyatakan positif Covid-19. Mereka diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

Enam pasien positif Covid-19 tersebut di antaranya empat orang pedagang, penjaga toilet, dan satu warga sekitar pasar.

"Yang positif kita larang sementara berdagang di pasar. Begitu juga dengan penjaga toilet yang positif, sementara waktu tidak ke pasar dulu," kata Direktur PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal, melalui pesan singkat, Selasa (9/6/2020).

Meski sudah enam orang dinyatakan positif, Abdul mengaku kegiatan di Pasar Kebun Semai masih tetap buka.

"Sekarang penjagaannya dibantu dari TNI-Polri dan Pol PP agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Selain itu, pembersihan pasar juga tetap dilakukan secara berkala dengan menyemprotkan cairan disinfektan hingga di sudut ruang.

Selain Pasar Kebun Semai, Pasar Kebun Bunga Palembang juga ditutup karena adanya seorang pedagang yang positif Covid-19.

(Penulis: Perdana Putra, Wijaya Kusuma, Riska Farasonalia, Afdhalul Ikhsan, Skivo Marcelino Mandey, Putra Prima Perdana, Aji YK Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Robertus Belarminus, Abba Gabrillin, Dony Aprian, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/10/10550021/7-klaster-pasar-penularan-covid-19-di-tanah-air-dari-pusat-grosir-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke