Kapal Kargo dengan 21 Kru yang Hilang di Perairan Bali Ditemukan

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebuah kapal kargo dengan 21 kru sempat dilaporkan hilang di perairan Bali, pada Rabu (3/6/2020) sore.

Beruntung, setelah dua hari pencarian kapal tersebut, ditemukan Tim SAR gabungan di sebelah timur dari Pulau Raas, Madura, pada Jumat (5/6/2020) pukul 10.30 Wita.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada mengatakan, posisi kapal bergeser sekitar 57,8 NM atau setara 107 kilometer dari posisi terakhir yang terpantau.

Kapal milik PT Odyssey Maritim Nusantara terakhir terpantau melalui aplikasi Vessel Finder pada 30 Mei 2020 lalu.

Ia menuturkan, pada Kamis malam pukul 22.45 Wita, kapal tersebut sempat terdeteksi di aplikasi Vessel Finder dan terpantau dengan kecepatan lambat.

Dengan tanda-tanda tersebut, KN SAR Arjuna 229 menuju lokasi terdeteksinya kapal pada pagi tadi.

Kemudian, saat mendekati titik koordinat tersebut, ditemukanlah kapal kargo yang hilang itu.

Saat ditemukan, kondisi seluruh ABK dalam keadaan sehat.

Selain itu, kondisi mesin utama kapal baik dan siap berlayar. Hanya saja, generator masih belum normal.

"Kami kawal sekitar 3 hingga 4 jam dengan coba menyalakan generator, jika sudah berfungsi baik mereka berlindung sementara di pulau terdekat, sekitar Pulau Kangean sembari menunggu perbaikan. Sekarang, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik kapal," kata Darmada, dalam keterangan tertulis, Jumat sore.

Diberitakan sebelumnya, kapal kargo ini bertolak dari Semarang, Jawa Tengah, pada 5 Juni 2020 lalu.

Harusnya, kapal tersebut sudah sandar di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (2/6/2020).

Namun, kapal tersebut belum tiba, bahkan komunikasi terputus.

Komunikasi terakhir terjadi pada 29 Mei saat kapal berada di posisi 6 NM timur Laut Gili Trawangan, Lombok.

Selain itu, saat dilacak menggunakan Vessel Finder pada 30 Mei, kapal berada di 43 NM sebelah utara perairan Kubu, Karangasem, Bali.

Kapal karo berbendera Indonesia tersebut memiliki panjang 94 meter.

Dari laporan yang Basarnas Bali terima, kapal alami permasalahan di bagian generator.

Untuk mencarinya, Basarnas Bali mengerahkan KN SAR Arjuna 229 dari Pelabuhan Benoa menuju lokasi terakhir kapal kargo itu.