Salin Artikel

Tak Ingin Terus Bergantung pada Pariwisata, Bali Genjot Industri Kreatif dan Pertanian

Untuk itu, Pemda Bali saat ini tengah menggenjot sektor lain, yaitu industri kreatif dan pertanian.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, banyak negara yang menggemari produk-produk pertanian dan kerajinan dari Bali.

Ia mencontohkan, manggis Bali yang begitu disukai oleh negara China.

Saat ini, Bali mampu menghasilkan manggis 4.000 hingga 5.000 ton dalam setahun. 

Produk buah-buahan Bali lainnya yang banyak peminatnya yaitu buah naga dan salak.

"Salak sudah mulai diminati, buah naga juga mulai dapat akses pasar. Jeruk dan pisang kita lagi kembangkan," ujar Koster usai kegiatan penyerahan bantuan stimulus usaha akibat dampak Covid-19 terhadap ekonomi/usaha koperasi se-Bali, di Kantor Gubernur Bali, Selasa (2/6/2020).

Sementara untuk industri kreatif yang diminati yaitu kerajinan perak, emas, dan patung.

Namun, memang proses ekspor produk-produk tersebut terkendala dengan tidak adanya transportasi udara selama pandemi Covid-19.

Kini, ekspor hanya bisa dilakukan lewat laut dan harus dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

"Ini butuh mingguan dan agak mahal kemasannya," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/02/15270091/tak-ingin-terus-bergantung-pada-pariwisata-bali-genjot-industri-kreatif-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke