Salin Artikel

Sopir Logistik: Kami Sudah Lengkapi Dokumen Perjalanan, Tetap Tidak Diizinkan Lewat

Keluhan itu disampaikan saat mereka berdemonstrasi di depan Kantor Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/5/2020).

Para sopir itu mengaku dilarang melewati pintu masuk Kabupaten Ngada yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nagekeo.

Salah satu sopir, Anong mengaku mendapatkan perlakuan kasar dari petugas di pos perbatasan itu. Anong pernah dipukul saat merekam video.

Menurutnya, video itu merupakan bukti laporan kepada atasannya.

"Kami kesal sekali Pak, kami sudah lengkapi dokumen perjalanan, mereka tetap tidak izinkan lewat," kata Anong kepada Roberto, Senin.

Karena dilarang lewat, para sopir menggunakan jasa mobil lain untuk mengantar ikan yang mereka bawa ke Ruteng, Manggarai Barat.

Mereka harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1 juta untuk membayar jasa pengantaran itu.

Perwakilan sopir logistik tersebut, Lambertus Sino mengatakan, seluruh sopir logistik ikan dari Maumere telah mengantongi dokumen persyaratan.

Seperti, surat jalan dari Dinas Perhubungan, surat keterangan bebas Covid-19, dan hasil rapid test dari klinik.

Kemudian, surat izin mengemudi (SIM), surat tanda nomor kendaraan (STNK), serta surat dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sikka.

Tapi, petugas tetap melarang para sopir logistik itu lewat.

Sejumlah sopir, kata Sino, sempat bertanya kepada petugas terkait penutupan perbatasan Nagekeo-Ngada itu.

Bukannya mendapatkan jawaban, mereka malah dipukuli.

"Bukan hanya dipukul, kami juga disuruh pasang telinga di knalpot mobil. Mobilnya digas para petugas. Saya sendiri juga jadi korban pelakuan kasar ini," kata Sino.


Sino berharap Bupati bisa menindaklanjuti perlakuan kasar tersebut.

"Kami minta bapak Bupati dan Gubernur NTT memikirkan nasib kami ini. Kami mau makan apa kalau tidak bekerja," jelas dia.

Janji hubungi Bupati Ngada

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengaku sudah mendapat informasi perlakuan kasar yang diterima para sopir ikan tersebut melalui Dinas Perhubungan dan media sosial.

Menurut Roberto, Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan seluruh bupati telah menyepakati skema penutupan jalan di perbatasan kota atau kabupaten.

Meski ditutup, kendaraan yang mengangkut logistik bahan pokok tetap diizinkan lewat. Asal, pengemudi kendaraan itu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Roberto berjanji akan menghubungi Gubernur NTT dan Bupati Ngada untuk menindaklanjuti keluhan para sopir itu.

"Saya segera menghubungi bapak Gubernur dan Bupati Ngada untuk membicarakan persoalan ini," kata Roberto.

(Penulis: Kontributor Maumere, Nansianus Taris)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/02/12250021/sopir-logistik-kami-sudah-lengkapi-dokumen-perjalanan-tetap-tidak-diizinkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke