Salin Artikel

Menolak Dijemput, Keluarga Pasien Covid-19 yang Kabur dari RS Gelar Ronda

Keluarga dari salah satu pasien itu kemudian menolak anaknya kembali dibawa ke rumah sakit untuk kembali menjalani isolasi.

Bersama sejumlah tetangganya, mereka sampai menggelar ronda untuk mencegah penjemputan paksa oleh petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Barat.

Ronda itu sudah berlangsung di Lingkungan Sampoang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, dalam beberapa hari terakhir.

Selain menggelar ronda untuk menjaga rumah pasien itu dari jemputan paksa Gugus Tugas Covid-19, warga Lingkungan Sampoang juga memperlihatkan surat bermaterai yang ditandatangani 21 orang.

Surat itu menyatakan dukungan kepada pasien Covid-19 untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Gusti, orangtua pasien Covid-19 yang kabur dari RSUD Mamuju, menolak anaknya kembali dibawa ke rumah sakit karena suasana ruang isolasi dianggapnya tidak layak.

Menurut Gusti, anaknya dan pasien Covid-19 lainnya selama 20 hari ditempatkan di gedung tua yang lama sudah tidak terpakai.

“Kami keberatan karena tempat isolasi itu sangat tidak manusiawi dan tak layak untuk tempat karantina untuk anak,” kata Gusti di rumahnya, Mamuju, Senin (1/6/2020).

Setelah Gusti membawa pulang anaknya dari RSUD Mamuju, sudah beberapa kali petugas dari Gugus Tugas Covid-19 datang untuk menjemput.

Namun, upaya penjemputan itu masih gagal. Keluarga pasien itu bahkan sampai mengancam memeluk petugas yang datang menjemput jika anaknya dibawa.

Gusti menyatakan, tidak akan mengizinkan anaknya kembali dirawat sebelum ada pembenahan di lokasi isolasi.

Sebelumnya, Y dan D, pasien positif Covid-19 kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulawesi Barat, Jumat (29/5/2020).

Direktur RSUD Regional Sulawesi Barat Indahwati Nursyamsi mengatakan, kedua pasien merupakan santri Pondok Pesantren Temboro, Jawa Timur.

Selain itu, kata dia, terdapat satu pasien yang mencoba melakukan hal serupa.

"Pasien berinisal AK dihadang petugas saat sedang berkemas barang hendak meninggalkan rumah sakit," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (30/5/2020).

Tak hanya pasien yang kabur, kata dia, pihaknya kedatangan keluarga salah satu pasien yang nekat membawa pulang anaknya.

"Keluarga pasien ini protes cara kerja dan prosedur tim Covid-19, karena anaknya yang sudah menjalani karantina mandiri baru dites swab setelah anaknya diisolasi di rumah sakit selama 15 hari," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/02/07494581/menolak-dijemput-keluarga-pasien-covid-19-yang-kabur-dari-rs-gelar-ronda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke