Ada 5 Orang Positif Corona dan 15 Reaktif, Warga 1 RT Ini Dikarantina

JOMBANG, KOMPAS.com - Ratusan warga dalam satu RT di Desa Plosokerep, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terpaksa diisolasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Di desa itu, sebanyak 5 orang dalam 1 RT dinyatakan positif terinfeksi virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang terkonfirmasi beberapa hari lalu.

Selain 5 warga dinyatakan positif corona, sebanyak 15 orang di lingkungan yang sama dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test.

Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno mengatakan, karantina wilayah untuk lingkungan 1 RT tersebut terpaksa diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 ke tempat lain.

Karantina wilayah untuk lingkungan 1 RT itu dimulai pada Kamis (28/5/2020) kemarin. Karantina tersebut akan berlangsung selama 14 hari.

Atas pemberlakukan karantina wilayah, warga di lingkungan 1 RT tersebut dilarang keluar.

Karantina itu juga melarang orang dari luar lingkungan untuk masuk.

"Tujuannya untuk mencegah agar penyebaran Covid-19 tidak sampai meluas," kata Budi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (29/5/2020).

Selain karantina wilayah, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jombang juga melakukan karantina bagi 5 warga yang terkonfimasi positif corona ke 2 rumah sakit di Jombang.

Karantina khusus juga dilakukan terhadap 15 warga yang dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test.

Mereka dikarantina di salah satu gedung lembaga pendidikan, sembari menunggu hasil pemeriksaan swab masing-masing.

"Untuk perkembangan kasus di sana (Desa Plosokerep), jumlah yang terkonfirmasi positif ada 5 orang dan saat ini dirawat di rumah sakit," ujar Budi.

Buka posko dapur umum

Budi Winarno mengatakan, sehubungan dengan penerapan karantina wilayah pada 1 RT di Desa Plosokerep, Kabupaten Jombang, pihaknya membuka dapur umum.

Dapur umum itu, kata Budi, difungsikan untuk menyediakan makanan siap saji kepada warga 1 RT yang dilarang beraktivitas keluar dari lingkungan tempat tinggalnya.

Adapun wilayah 1 RT yang dikarantina itu, dihuni oleh 49 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 150 jiwa.

Dari ratusan jiwa penduduk, di lingkungan RT tersebut terdapat 20 balita, 20 lansia, 1 ibu hamil, 10 ibu menyusui dan 2 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).