Salin Artikel

Saatnya Jangan Menyerah, Bukan #IndonesiaTerserah...

KOMPAS.com - Tagar Indonesia Terserah muncul ketika banyak warga melanggar protokol kesehatan dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi corona, khususnya saat menjelang lebaran. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahkan menyebut, tagar tersebut untuk menyindir warga yang "ngeyel" dan nekat tak patuhi aturan.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun mengajak masyarakat untuk peduli dan rela mengikuti aturan agar mencegah penyebaran corona.

"Maka tolong dengarkan mereka. Mereka nggak mikir mudik, mereka nggak mikir Lebaran, nggak mikir baju baru, nggak mikir makan enak. Tolong kita bantu tenaga medis jangan terserah, tapi mari kita peduli," kata Ganjar di rumah dinasnya di Semarang, Sabtu (23/5/2020).

Ganjar juga menjelaskan, jika warga mengikuti protokol kesehatan, penyebaran corona dapat dicegah.

Itu berarti, menurut Ganjar, mengurangi beban para tenaga medis di rumah sakit.

"Jangan sampai kita jadi investor penyakit, jangan sampai kita jadi investor masalah. Karena semua risiko itu akan menambah beban rumah sakit dan tenaga medis. Kita harus bantu mereka, karena mereka nggak akan sanggup," ujar Ganjar.

Di sisi lain, Ganjar berharap masih ada keteguhan para tenaga medis baik dokter dan perawat untuk tetap berjuang dan tidak putus asa dalam penanganan Covid-19.

"Intinya kita jangan menyerah, kita jangan pasrah, kita tidak boleh patah semangat kita," pungkasnya.

Sementara itu, mengutip pernyataan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga Sabtu (23/5/2020) bertambah menjadi 21.745 kasus.

"Konfirmasi Covid-19 yang positif naik sebanyak 949 sehingga totalnya menjadi 21.745," ujar Yuri.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.351 pasien meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang sebanyak 5.249 orang.

Lalu, jumlah pasien sembuh yang didapat dari hasil penambahan selama 24 jam terakhir, mencapai 192 pasien.

Dari hasil data tersebut, Yuri menekankan, penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi.

Oleh sebab itu, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap beraktivitas di rumah, mulai dari belajar, bekerja, hingga beribadah.

Apabila terpaksa keluar rumah, masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Mari mulai sekarang kita budayakan normal yang baru. Cuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun," ujar Yuri.

"Tidak keluar rumah kalau tidak perlu. Kalaupun terpaksa, kenakan masker. Hindari kerumunan, hindari berdesak-desakan. Diatur semua kegiatan kita," lanjut dia.

(Penulis: Ihsanuddin, Riska Farasonalia | Editor: Fabian Januarius Kuwado, Sandro Gatra)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/23/20200021/saatnya-jangan-menyerah-bukan-indonesiaterserah--

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke