Salin Artikel

Ponpes Mahfilud Dulor Jember Gelar Shalat Id Hari Ini, Berikut Sejarahnya

Shalat diikuti warga setempat dan para alumni pesantren dari sejumlah daerah, seperti Bondowoso.

“Ini rutin dilakukan setiap tahun, kadang mendahului ketetapan pemerintah,” kata salah satu alumnus pesantren Zainul Hasan kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu.

Zainul merupakan warga Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso. Ia rela datang untuk menunaikan shalat Idul Fitri di pondok pesantren itu.

Pondok pesantren itu menggelar shalat Id di tiga tempat. Pertama masjid khusus jemaah muslimah yang diimami pengasuh Pondok Pesantren Mahfilud Dulor, KH Faruq Ali Wafa.

Lalu, masjid khusus jemaah muslim yang diimami KH Abdur Rahman. Dan, masjid yang diimami KH Hafid Malik.

Sejarah Shalat Id berbeda

KH Faruq Ali Wafa mengatakan, shalat Id yang digelar berbeda dengan jadwal yang ditetapkan pemerintah ini berlangung sejak 1911.

“Salat Id ini dimulai sejak Mbah saya, KH Soleh, sekitar tahun 1911,” kata KH Faruq Ali Wafa.

Menurutnya, shalat Id digelar berbeda karena pondok pesantren itu memiliki referensi kitab Nazhatul Majalis yang dikarang Syeikh Abdurrahman Assyufuri Assyafii.

Awalnya, KH Soleh mendapatkan referensi atau kitab itu dari KH Abdu Hamid Itsbat Banyuanyar Madura. Kitab itu diterapkan dan diteruskan hingga generasi saat ini.

Ali Wafa merupakan generasi ketiga yang menerapkan kitab itu. Usai belajar di Pondok Pesantren Bata-bata Madura, Ali Wafa juga menemukan kitab itu sebagai referensi.

Ia juga menunjukkan langsung kitab tersebut kepada Kompas.com.

Dalam kitab itu terdapat keterangan dari Imam Ja'far Shodiq bahwa lima hari dari awal Ramadhan yang pertama menjadi awal Ramadhan yang akan datang.

“Jadi, hitungan saya, tahun kemarin (2019) mengawali Ramadhan hari Minggu. Dihitung lima hari, jatuh pada Kamis,” tuturnya.

Kemudian, setelah digenapkan selama 30 hari, bertepatan dengan hari ini. Akhirnya, mereka sepakat untuk menetapkan hari raya Idul Fitri pada hari Sabtu.

Selisih satu hari dengan ketetapan pemerintah pada hari Minggu.

Kendati demikian, dalam lima tahun sekali, hitungan tersebut kadang bersamaan dengan ketetapan pemerintah.

Delapan tahun sekali, pihaknya melakukan ijtihad atau menghitung kembali cara penentuan puasa dan hari raya tersebut.

Menurutnya, tak ada perbedaan dalam shalat Id yang digelar di pondok pesantren itu.

Imbau jarak aman saat shalat

Ali Wafa mengatakan, pengurus ponpes telah meminta masyarakat menerapkan physical distancing dan memakai masker.

Tapi, warga terlihat mengabaikannya. Jemaah pun shalat di halaman karena ruangan masjid tidak mencukupi.

“Saya sudah memerintah untuk cuci tangan, bahkan sudah disipakan alat penyemprot, namun warga tidak memakainya,” jelas dia.

Ali Wafa mengaku telah mengimbau warga dan alumni pondok pesantren untuk shalat di rumah. Tapi, mereka menjawab tak bisa mengimami dan membaca khutbah. Ali Wafa mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat menggelar shalat itu.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/23/10164511/ponpes-mahfilud-dulor-jember-gelar-shalat-id-hari-ini-berikut-sejarahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke