Salin Artikel

Gara-gara Corona, Tradisi Pasar Bandeng Terpaksa Ditiadakan

GRESIK, KOMPAS.com - Salah satu tradisi masyarakat di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang ada saat bulan Ramadan adalah Pasar Bandeng.

Berjualan ikan bandeng dadakan di sekitaran Pasar Gresik, yang membentang dari Jalan Raya Gubernur Suryo hingga Samanhudi dalam tiga hari terakhir bulan Ramadan.

Dengan ditiadakannya Pasar Bandeng, secara otomatis kontes bandeng untuk memberikan reward kepada petambak yang telah membudidaya ikan bandeng paling besar pun juga tidak ada.

Keputusan meniadakan Pasar Bandeng pada tahun ini sebagai antisipasi pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).

"Tahun ini tradisi Pasar Bandeng resmi kami tiadakan, untuk mencegah kerumunan orang dalam rangka antisipasi mencegah penyebaran virus corona," ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindag Gresik, Agus Budiono, saat dihubungi, Rabu (20/5/2020).

Pasar Bandeng memang salah satu primadona masyarakat di Gresik saat akhir Ramadan.

Karena selain para pedagang yang menjajakan hasil tambak, terutama ikan bandeng, banyak juga pedagang lain dan UMKM yang turut berjualan di ajang tersebut.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, Pasar Bandeng yang biasa diselenggarakan selama tiga hari, biasanya ramai dikunjungi orang.

Tidak hanya warga Gresik, namun orang dari kota/kabupaten yang berdekatan juga terkadang memanfaatkan momen untuk berjualan dan mengais rezeki.

"Pemkab Gresik sudah mempelajari dan mengkaji sebelumnya, jadi mohon maaf kepada petambak, pedagang dan semua masyarakat. Semoga dapat dimengerti," ucap dia.


Untuk memberitahukan tidak adanya Pasar Bandeng pada tahun ini, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindag Gresik sudah melakukan sosialisasi dengan mengeluarkan surat edaran bernomor 403/710/437.56/2019.

"Iya, sudah ada pemberitahuan (surat edaran) jika Pasar Bandeng tahun ini tidak ada," kata salah seorang petambak, Anam.

Namun, karena kebutuhan ekonomi untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari, beberapa petambak dikatakan oleh Anam tetap memanen bandeng dan ikan lainnya dari tambak mereka untuk dijual, kendati jumlah ikan itu hanya sebagian.

"Kalau sebelumnya saat Pasar Bandeng seperti ini biasa panen semuanya, kalau sekarang sebagian saja. Ambil sebagian saja, dijual untuk mencukupi kebutuhan keluarga," tutur dia.

Dengan ditiadakannya Pasar Bandeng, sebagian ikan yang diambil dari tambak tersebut, kata Anam, dijual oleh pemiliknya melalui sarana online dan ada yang langsung diantarkan ke tempat pemesan.

Selain tradisi Pasar Bandeng, tradisi lain di bulan Ramadan yang ditiadakan oleh Pemkab Gresik dalam mencegah penyebaran Covid-19 adalah malam selawe.

Tradisi berdoa dan mengunjungi makam Sunan Giri pada malam hari menjelang hari ke-25 Ramadan, yang biasa dikunjungi oleh ribuan orang.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/20/13331731/gara-gara-corona-tradisi-pasar-bandeng-terpaksa-ditiadakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke