Salin Artikel

Guru Ngaji, Imam Mushala dan Kaum Difabel di Jabar Dapat Paket Sembako

Sebagai bentuk perhatian, politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini membagikan paket sembako kepada guru ngaji, imam musholla serta kaum difabel.

"PKB Peduli, kita membagi sembako untuk para guru ngaji, imam mushala, ustaz majelis taklim serta kaum difabel, semoga bantuan ini bisa meringankan beban mereka,"  kata Huda dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Ditanya soal kepedulian pemerintah terhadap guru ngaji serta pegiat agama lainnya di tengah wabah virus corona, Huda mengaku partainya sempat mendorong semua pihak termasuk pemerintah pusat untuk memberikan perhatian.

Namun sayangnya, sampai sejauh ini mereka belum mendapat perhatian dengan baik.

"Akhirnya PKB ambil inisiatif, seluruh guru ngaji se-Indonesia kita sapa. Khusus sembako ini kita sebar seluruh Indonesia. Kita bagikan 350.000 paket dari ujung Papua sampai Aceh. Alhamdulillah sudah diterima semua," ungkapnya.

Lebih lanjut Huda menambahkan, kehidupan ekonomi para guru ngaji, imam mushala, termasuk pegiat agama lainnya di tengah pandemi Covid-19, umumnya cukup memprihatinkan terutama yang berada di pelosok-pelosok perkampungan.


Syaiful Huda yang juga ketua DPW PKB Jawa Barat dalam kegiatannya di Purwakarta  membagikan 1.500 paket sembako PKB Peduli ke dua titik yakni di daerah Plered dan Ponpes Al Irfan Jatiluhur.

Paket sembako yang dibagikan merupakan titipan dari Ketua Umum PKB,  Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan sebagian dari CSR Bank Rakyat Indonesia (BRI).

"Di Jawa Barat sembako Gus Ami (Cak Imin) sebanyak 28.000 paket yang disalurkan melalui pengurus DPC PKB untuk selanjutnya diberikan kepada para guru ngaji, termasuk anggota masyarakat lainnya yang terdampak Covid-19," imbuh Huda.

Ketika diminta tanggapannya terkait perkembangan wabah Covid-19 di Indonesia saat ini, Huda mengatakan pemerintah cukup dilematis dalam mengambil kebijakan.

Menurut dia, jika mengikuti protokol kesehatan secara ketat, maka jumlah masyarakat yang mendadak miskin akan lebih banyak karena terhentinya roda ekonomi.

"Maka solusinya agak dilonggarkan di aktivitas ekonomi, karena memang enggak ada yang bisa kita rujuk di seluruh dunia, mana yang terbaik bisa menanggulangi virus korona. Akhirnya inisiatif masing-masing," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/18/20462541/guru-ngaji-imam-mushala-dan-kaum-difabel-di-jabar-dapat-paket-sembako

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke