Salin Artikel

Dibacakan Doa dan Dianggap Zalim, Cerita Bupati Madiun Saat Jemput Santri Positif Covid-19

KOMPAS.com - Saat berusaha menjemput seorang santri yang diketahui positif terinfeksi Covid-19, Bupati Madiun Ahmad Dawami sempat diadang orangtua santri.

Kaji Mbing, panggilan akrab Bupati Madiun, bahkan sempat dibacakan doa dengan suara keras oleh orangtua santri tersebut karena dianggap menzalimi.

“Justru mereka malah memiliki paham tersendiri yang katanya saya malah menyakiti, menzalimi. Tetapi, saya sampaikan yang namanya pemerintah pasti tidak akan menjerumuskan masyarakatnya,” katanya.

Usaha Kaji Mbing ternyata tak sia-sia. Setelah satu jam berdebat, akhirnya orangtua santri tersebut mengizinkan anakknya jalani karantina ke RSUD Dolopo Madiun. 

Ahmad Dawami mengatakan, peristiwa itu berawal saat dia mendapat informasi bahwa petugas medis dihalangi ketika berusaha menjemput santri asal Temboro yang positif Covid-19.

Ahmad pun mendatangi rumah santri tersebut dan berusaha membujuk orangtua santri.

Saat itu, Bupati Madiun tersebut mengatakan bahwa anak mereka ditengarai pasien yang tidak mengalami gejala sakit atau orang tanpa gejala (OTG).

“Kami pun sudah menjelaskan bahwa anaknya termasuk pasien yang positif, namun tidak memiliki gejala klinis Covid-19. Mereka tetap bersikukuh anaknya dalam kondisi sehat dan tidak sakit,” ungkapnya, Kamis (14/5/2020) malam.

(Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/16/15060021/dibacakan-doa-dan-dianggap-zalim-cerita-bupati-madiun-saat-jemput-santri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke