Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kapolsek Ditusuk Saat Tertibkan Penambangan Ilegal | Pesawat Jatuh di Sentani

Tak hanya itu. Tujuh anggota polisi lainnya juga disekap oleh warga yang mengadang rombongan petugas kepolisian.

Diduga warga melakukan aksi anarkis karena ada pihak yang memprovokasi.

Sementara itu di Jayapura, Papua, pesawat perintis milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang diterbangkan oleh pilot Joice Lin jatuh di Danau Sentani, Papua.

Sebelun jatuh, pesawat tersebut sempat melaporkan tanda bahaya. Joyce Lin ditemukan meninggal di dalam kokpit pesawat di kedalama 13 meter.

Dua berita tersebut menjadi perhatian para pembaca Kompas.com. Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

Kejadian berawal saat 13 anggota kepolisian mengecek aktivitas tambang emas tanpa izin di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Bungo, Jambi.

Namun di tengah jalan saat akan akan kembali ke Polsek Pelepat, rombongan tersebut diadang oleh sekelompok orang.

Keributan pun terjadi. Tak hanya melukai kapolsek dan menyandera tujuh polisi. Warha juga merusak kendaran milik polisi.

Diduga warga melakukan aksi anakis lantaran ada pihak yang memprovokasi.

Sebelum jatuh, pilot sempat melaporkan tanda bahaya.

Pilot juga sempat berkata, "Mayday..mayday.." Suara pilot Joyce tersebut terdengar jelas oleh pilot di pesawat-pesawat yang berada di frekuensi radio 119,1.

Tak lama kemudian, pesawat tersebut diketahui jatuh di Danau Sentani. Sang pilot, Joyce Lin ditemukan tewas di kokpit pesawat di kedalaman 13 meter di Danau Sentani.

Saat ditutup, Pasar Simo dan Simo Gunung Surabaya akan disterilisasi selama 14 hari.

Dua pasar tersebut ditutup karena pasangan yang meninggal itu memiliki lapak di kedua pasar tersebut.

Sang suami yang berusia 72 tahun sempat dirawat di RS Universitas Airlangga pada 23 April 2020. Ia meninggal pada 26 April 2020. Dari hasil swab yang keluar pada 1 Mei 2020, pria tersebut dinyatakan posiitif Covid-19.

Sehari setelah hasil swab suaminya keluar, sang istri menyusul meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19.

Dari hasil tracing diketahui mereka kontak erat dengan 30 pedagang.

Para pedagang pun menjalani rapid test dan satu pedagang dinyatakan reaktif.

Korban adalah DN perempuan berusia sekitar 17 tahun yang dibawa oleh AA ke rumah kontrakannya.

DN sengaja dibawa oleh pelaku AA untuk dijadikan teman istri sirinya SM yang sudah lama disekap di dalam kamar.

"Jadi karena terlalu lama disekap mungkin mereka jenuh dan meminta kepada pelaku untuk dicarikan teman berbagi rasa (ngobrol)," katanya.

"Akhirnya menyanggupi untuk mencari teman dan ditemukan DN yang mempunyai perilaku kurang normal sehingga dibawalah ke rumah untuk menemani."

"Pada saat dipertemukan antara keduanya SM dan DN ini punya kecocokan dan bisa berdialog," imbuhnya.

DN sempat dianiaya oleh AA hingga luka pendarahan di kepala. Saat sakit DN tidak dibawa ke rumah sakit dan hanya dirawat apa adanya di rumah hingga ia meninggal dunia.

Saat DN meninggal, AA menguburkan jenazah perempuan malang tersebut di pekarangan belakang rumah kontrakannya.

Informasi yang dihimpun, penumpang berinisial IM (42), warga Surabaya itu meninggal dunia saat menumpang taksi online yang dikemudikan oleh Gatot.

Menurut Gatoto, sebelum diketahui meninggal dunia di dalam mobil, IM sempat batuk lalu kejang-kejang.

"Kayak batuk dua kali, belum muntah. Saya menoleh ke belakang, nah kok kejang-kejang. Terus jatuh ke samping," ujar Gatot di lokasi, Selasa.

Gatot kemudian menghentikan laju mobil di bahu jalan dan keluar dari mobil. Ia meminta pertolongan warga, tukang becak, dan pedagang kaki lima yang ada di sepanjang jalan.

"Saya berhentikan mobil di situ, lalu saya minta tolong. Mungkin orang takut, terus diteleponkan orang kelurahan," ujar Gatot.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal, Afdhalul Ikhsan | Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus, Aprillia Ika, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/13/05550031/-populer-nusantara-kapolsek-ditusuk-saat-tertibkan-penambangan-ilegal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke