Salin Artikel

5 Korban Kapal Tanker Terbakar Tak Bisa Dikenali, Keluarga Diminta Bawa Data Sidik Jari

Keluarga yang merasa kehilangan diimbau membawa data sidik jarinya.

Melalui aplikasi percakapan WhatsApp, pada Selasa siang, Nainggolan mengatakan, pihaknya mendata tujuh orang yang meninggal dunia, namun baru enam keluarga yang mendatangi pihak kepolisian untuk membuat laporan.

"Kini jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara ada tujuh," katanya, Selasa (12/5/2020). 

Pihaknya masih mengumpulkan data-data dari pihak keluarga untuk mengidentifikasi korban meninggal yang kondisinya sudah gosong.

Dari tujuh korban, lima di antaranya bum bisa dikenali. "Kita masih mengumpulkan data-data untuk mengidentifikasi jasad korban," katanya.

Wakil Direktur RS Bhayangkara AKBP dr Zulkhairi ditemui di rumah sakit  mengatakan, saat ini pihaknya telah mendirikan posko ante mortem untuk mengambil data korban semasa hidup dari pihak keluarga.

"Seperti biasa untuk prosedur DVI itu kami mempersiapkan posko ante mortem dan post mortem," katanya, Selasa siang. 

Zulkhairi juga mengimbau kepada pihak yang merasa kehilangan anggota keluarganya,  terkait dengan MT Jag Leela, untuk segera melapor ke posko ante mortem di RS Bhayangkara.

"Kalau bisa membawa data sidik jari KTP, kalau ada, kalau tertinggal di rumah, bisa juga ijazah," jelasnya.

Diketahui, kapal tanker yang panjangnya sekitar 250 meter milik MT Jag Leela itu digunakan untuk mengangkut minyak terbakar sekitar pukul 08.30 WIB disertai ledakan.

Dalam insiden ini, sebanyak 22 orang terluka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit PHC Belawan dan Rumah Sakit TNI AU Belawan. 

https://regional.kompas.com/read/2020/05/12/14385241/5-korban-kapal-tanker-terbakar-tak-bisa-dikenali-keluarga-diminta-bawa-data

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke