Salin Artikel

Setahun, Pelaku Jual 63 Ton Daging Sapi yang Ternyata Daging Babi di Bandung

Selama itu pula, pelaku telah menjual kurang lebih puluhan ton daging babi yang diolahnya seolah menyerupai daging sapi.

"Selama mereka di sini satu tahun, sudah kurang lebih 63 ton," kata Hendra saat rilis pengungkapan di Mapolresta Bandung, Senin (11/5/2020).

Seperti diketahui, Pelaku T dan MP, warga Solo yang mengontrak kurang lebih setahun di Kabupaten Bandung ini kerap menerima kiriman daging babi yang diantar temannya dari Solo.

"Dalam satu minggu itu mereka mengirim kurang lebih 600 kilogram per minggu, dari Solo," ungkap Hendra

Saat ini, polisi khususnya Satgas Pangan Kabupaten Bandung masih melakukan pendalaman terkait daging babi yang diedarkan pelaku.

"Ini masih kita dalami karena faktanya kita dapatnya di sini, sudah dalam kondisi seperti ini, daging jadi, kemudian diolah menjadi daging sapi dan diklaim dijual sebagai daging sapi," kata Hendra.

Selain T dan MP, polisi juga mengamankan AR dan AS yang diduga terlibat dalam penjualan daging babi ini.

"Saudara AR dan AS ini salah satu pengecernya," kata Hendra.

Para pengecer daging ini kemudian menjualnya di daerahnya masing-masing. 

"Saudara AR ini dijual di daerah Majalaya. Sedangkan saudara AS menjual di daerah Baleendah," ungkap Hendra.

"Tapi ada juga masyarakat yang datang langsung ke MP dan T ini membeli seharga daging sapi, dan mereka katakan ini daging sapi," sambungnya.

Keempat pelaku, yakni T, MP, AR dan AS ditangkap polisi, dan dijerat pasal 91A Jo pasal 58 ayat 6 UU RI nomor 41 tahun 2014, tentang peternakan dan kesehatan hewan, lalu pasal 62 ayat 1 Jo pasal 8 ayat 1 UU RI nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

"Ancaman pidana 5 tahun penjara," pungkasnya

https://regional.kompas.com/read/2020/05/12/05570241/setahun-pelaku-jual-63-ton-daging-sapi-yang-ternyata-daging-babi-di-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke