Salin Artikel

Cerita Pengusaha Dekor di Bogor Alih Profesi Jadi Pembuat Peti Mati Korban Covid-19

Langkah itu diambilnya untuk bertahan hidup tetap bisa menggaji para karyawannya di tengah pandemi.

Kemudian, Ranky mengaku menyaksikan pemberitaan luar negeri yang memperlihatkan jenazah pasien korban Covid-19 dimakamkan tak layak.

Dari situlah hatinya tergerak untuk beralih membuat peti mati.

Ia pun mempelajari cara pembuatan peti dari internet.

"Ada bahan di workshop kita, akhirnya saya pikir, kenapa gak bikin peti jenazah. Jadi saya coba cari-cari referensi di internet gimana sih buatnya, apa bedanya peti biasa sama peti buat Covid-19," kata Ranky Safitri, seperti dikutip Tribun Bogor.

Dibuat khusus, dibanjiri pesanan

Ranky bersama sejumlah karyawannya kemudian membuat peti mati jenazah untuk korban Covid-19.

Peti itu menggunakan kayu multiplek, serta dilapisi plastik dan kain khusus pada bagian dalamnya.

Ranky mengaku, pesanan berdatangan usai sampel peti matinya selesai.

Salah satunya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor.

Disusul kemudian pesanan lainnya, dari rumah sakit yang tersebar di beberapa daerah, seperti Jakarta, Sukabumi hingga Cirebon.

Alasannya, ia ingin ada sisi donasi dan kemanusiaan, setiap peti itu dibeli oleh keluarga korban Covid-19 yang meninggal.

"Kita gak berharap pesenan petinya banyak, tapi kita berharap kembali nomal. Kita dasarnya hanya membantu, tapi mau gimana kalau kita tidak usaha, kita juga tidak makan," ungkap Ranky Safitri.

Ia berharap pandemi segera berakhir dan usaha dekorasi pernikahannya kembali bisa berjalan.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Cerita Pengusaha Dekorasi Pernikahan Beralih Bikin Peti Pasien Covid-19, Kini Dibanjiri Orderan

https://regional.kompas.com/read/2020/05/09/14281021/cerita-pengusaha-dekor-di-bogor-alih-profesi-jadi-pembuat-peti-mati-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke