Wagub Uu: Angkutan Umum Kembali Beroperasi Bisa Hambat PSBB Jabar

Adanya kebijakan pusat ini, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum khawatir akan menghambat program PSBB di Jawa Barat.

"(Bukan bertolak belakang dengan kebijakan pusat) Tapi kami sedikit terhambat dengan adanya keputusan pemerintah pusat. Tapi kami selaku pemda fatsun, patuh, tak bisa pusat melonggarkan kami mengetatkan," jelas Uu saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu malam (6/5/2020).

Uu menjelaskan, prinsipnya pemrov akan mematuhi kebijakan dari pusat. Apapun keputusan pusat, kata dia, akan dilaksanakan oleh Pemda.

"Tapi harapan kami, program PSBB di Jabar ini pun harus berhasil karena tujuannya untuk kemaslahatan bersama, yaitu memutus mata rantai penyebaran virus Corona," jelas Uu.

Menurut Uu, jika keputusan pemberlakuan operasional angkutan umum ini sedikit mengganggu tujuan pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19, hal ini merupakan sebuah konsekuensi dari keputusan pusat tersebut.

Jangan salahkan kami jika PSBB tak berhasil

"Artinya jangan salahkan kami pemerintah provinsi seandainya PSBB tidak berhasil sesuai seperti yang diharapkan," kata Uu.

Dia mengatakan, PSBB di wilayah Bodebek dan Bandung Raya bisa menurunkan penyebaran Covid-19. Hal itu tak lepas dari pembatasan operasional angkutan umum.

"Kenapa sekarang kota/kabupaten di pinggir Jawa Barat menerapkan PSBB, itu karena ada pergerakan orang, ada yang mudik. Sudah ada 1,6 juta (pemudik) masuk Jabar," jelas Uu.

Hingga Selasa, lanjut Uu, sudah ada 35.000 mobil pemudik yang akan masuk Jawa Barat yang dipulangkan ke wilayah asal.

Jumlah ini belum termasuk jumlah pemudik di hari Rabu kemarin. "Kami ketat karena yang namanya transportasi tak bisa lepas dari suksesnya PSBB," kata Uu.

Menurut dia, jika PSBB ingin sukses maka transportasi harus dibatasi. Intinya PSBB adalah diam di rumah. "Otomatis alat transportasi harus dihentikan," kata Uu.

Lebih lanjut, Uu mengatakan, saat ini pihaknya tetap melaksanakan pencegahan pergerakan orang karena yang dilarang di PSBB adalah berkumpulnya orang-orang, baik itu berdasarkan ekonomi hingga berdasarkan keagamaan.

"Itu kan enggak boleh, termasuk pergerakan-pergerakan yang dibawa alat transportasi," katanya.