Salin Artikel

Anak Korban Percobaan Penculikan di Tegal Trauma dan Mengigau Saat Tidur

Orangtua korban, Heni Purwanti (35), menuturkan anaknya masih sering menangis, dan masih merasakan sakit di bagian kepalanya karena dipukul pelaku yang tak diketahui keberadaanya.

"Waktu tidur semalaman sering mengigau dan berteriak-teriak," kata Heni di kediamannya, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Kamis (30/4/2020).

Karena merasa khawatir, anak pertamanya tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Tegal Barat.

Namun, Puskesmas menyarankan agar mendapatkan pemeriksaan lebih detail di RSUD Kardinah.

"Pihak Puskesmas meminta agar diperiksa di rumah sakit. Sebelumnya juga meminta agar saya membawa surat dari Polsek untuk jalani visum," terang Heni.

Sementara salah satu pekerja sosial dari Dinas Sosial Kota Tegal yang mengunjungi rumah korban, Subektiono, bahkan menyarankan agar korban menjalani pemulihan psikologinya.

Menurut Subekti, mental korban terganggu karena masih dibayang-bayangi pelaku.

"Nanti kami minta agar ada pendampingan ahli psikologi anak. Untuk membantu mengatasi traumanya," ujar Subektiono.


Seperti diketahui, FR menjadi korban kejahatan oleh orang tak dikenal pada Rabu (29/4/2020).

Saat itu, FR yang sedang bermain dengan adiknya di halaman rumahnya dihampiri orang tak dikenal menggunakan sepeda onthel.

Pelaku sempat merampas perhiasan korban sebelum akhirnya korban ditemukan warga di pesisir pantai Desa Purwahamba, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, atau sekitar 10 KM dari rumah korban.

Kapolsek Tegal Barat Kompol Sugeng mengatakan, kejadian itu terjadi pada sekitar 13.00 WIB.

Kala itu korban tengah bermain bersama adiknya di depan rumah.

Pelaku yang merupakan seorang laki-laki datang sendirian dengan menggunakan sepeda onthel.

Saat itu, orang tua korban berada di dalam rumah. Sementara kondisi lingkungan tengah sepi.

"Saat itu dihampiri pelaku menggunakan sepeda onthel. Pelaku membujuknya untuk ikut. Sementara adiknya yang ditinggalkan diberi uang Rp 2.000," kata Sugeng, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/4/2020).

Pelaku yang sudah dikantongi ciri-cirinya oleh polisi, saat itu meminta korban untuk mengantarnya ke toko kue.

Korban diiming-imingi akan diberi imbalan Rp. 2.000 seperti adiknya.

"Korban kemudian dibawa ke Dukuh Pandan Laut, Suradadi. Di sana, perhiasan korban berupa anting-anting emas dirampas. Saat itu korban menolak, namun sempat dipukul," kata Sugeng.

Saat pelaku lengah, korban sempat kabur dan ditemukan warga setempat yang menghubungi polisi.

Petugas langsung menjemput korban untuk dibawa ke Mapolsek Tegal. Tangis bahagia mewarnai penjemputan oleh keluarga korban.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/30/22442011/anak-korban-percobaan-penculikan-di-tegal-trauma-dan-mengigau-saat-tidur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke