Salin Artikel

Cerita Pemudik yang Dikarantina di GOR Satria Purwokerto: Dingin, Enggak Bisa Tidur

Hingga Rabu (28/4/2020) siang, tercatat baru lima orang yang menjalani karantina, terdiri dari tiga orang laki-laki dan dua perempuan.

Ristiani (43), pemudik dari Bekasi, menjadi orang pertama yang menempati ruang karantina.

"Saya sampai sini tadi malam. Enggak bisa tidur semalam, habis subuh baru bisa tidur, dingin banget. Saya sendirian, cuma tolah-toleh sambil berdoa sebisanya," kata Ristiani, Rabu (28/4/2020).

Perempuan ber-KTP Kelurahan Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara, ini mengaku tidak menyangka akan dikarantina. Pasalnya, dia telah kembali dari Bekasi sejak 5 April 2020.

"Saya pulang dari Bekasi ke tempat mbakyu (kakak) di Banjarnegara 5 April. Katanya di sana aman, saya sudah lapor ke desa dan lainnya, tidak ada keluhan," ujar Ristiani.

Setelah menjalani karantina mandiri di Banjarnegara, pada awal Ramadhan ini Ristiani pergi ke rumah temannya di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, untuk mencari pekerjaan.

"Terus kemarin (Selasa) saya main ke rumah bulik di Bobosan, siapa tahu butuh tenaga. Karena sampai malam saya disuruh menginap, kemudian ada tetangga ke situ minta saya bikin surat pernyataan, saya enggak mau, wong saya cuma niat main," kata Ristiani.

Akhirnya atas kesepakatan warga, Ristiani diantar ke tempat karantina di GOR Satria.

Ristiani mengaku bingung dan rencananya minta dipulangkan ke rumahnya di Desa Kalicupak, Kecamatan Kalibagor.


Berbeda dengan Ristiani, Imam Maulana (22), warga Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, memilih dikarantina di GOR Satria atas inisiatif sendiri.

"Pulang dari Jakarta 24 April, terus disaranin teman untuk karantina di sini. Banyak teman dan saudara yang menghindar, banyak yang takut, (jadi) lebih baik mengalah karantina di sini saja, di rumah juga banyak anak kecil," kata Imam.

Imam datang ke lokasi karantina seorang diri menggunakan sepeda motor, Rabu (28/4/2020).

"Tadi ke sini naik motor, terus sama petugas disuruh karantina. Saya pulang dulu soalnya belum bawa baju, ke sini diantar sama pihak desa," ujar Imam.

Imam memilih mudik pada hari terakhir sebelum diberlakukan larangan mudik karena tempat kerjanya sudah libur.

"Sudah diliburin dari dua minggu yang lalu, daripada di sana ngabisin duit, tidak dapat bantuan apa-apa juga," kata Imam.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/28/17113471/cerita-pemudik-yang-dikarantina-di-gor-satria-purwokerto-dingin-enggak-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke