Salin Artikel

Tak Ada Tambahan Unggas Mati, Peternak Diminta Tetap Waspada Penyebaran Flu Burung

Sebanyak 74 ekor ayam milik warga Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan ditemukan mati pada Sabtu (18/4/2020).

“Tidak ada perubahan, data seperti kemarin, hanya di Tamanan,” kata Cendy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/4/2020).

Sementara itu, Kepala Program Studi Peternakan Universitas Jember kampus Bondowoso, Hidayat meminta masyarakat tetap waspada dengan penyebaran virus flu burung itu.

“Ternak yang sudah terinfeksi, meskipun tidak terlihat gejalanya, di dalam tubuhnya berkembang virus, lalu muncul strain atau virus keturunan lama yang lebih ganas,” jelas dia. 

Menurutnya, cara mencegah penyebaran virus itu adalah dengan membakar unggas yang terinfeksi.

"Pencegahannya yang ada itu harus dimusnahkan dengan cara dibakar secara keseluruhan," kata dia.

Selain itu, peternak juga diminta menjaga kebersihan kandang. Para peternak diminta tak panik karena fenomena itu dinilai hal biasa.

“Munculnya virus flu burung ini sebenarnya fenomena biasa, artinya ada strain yang baru muncul,” jelas dia. 

Sebelumnya, sebanyak 74 ekor ayam milik warga Desa Kalianyar Kecamatan Tamanan ditemukan mati pada Sabtu (18/4/2020).

Berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan Pusat Kesehatan Hewan (Pukseswas) Tamanan, puluhan ayam itu mati karena flu burung.

Jengger puluhan ayam yang mati itu juga terlihat kebiruan.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/21/18192781/tak-ada-tambahan-unggas-mati-peternak-diminta-tetap-waspada-penyebaran-flu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke