Salin Artikel

Kronologi Balita di Sukabumi Tewas Setelah Teguk Disinfektan Covid-19, Mengaku Haus Sepulang Bermain

Peristiwa tersebut berawal saat bocah asal Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung itu pulang dari bermain dan diantar kakeknya.

Saat tiba di rumah, MA terlihat kehausan dan sempat berkata ingin minum.

MA tiba-tiba mengambil botol air minum dalam kemasan (AMDK) yang berisi cairan disinfektan yang sudah disembuyikan orangtuanya di bawah kursi.

Sang eyang yang tahu kejadian tersebut segera mencegah. Namun bocah 2 tahun tersebut diduga sempat menegak cairan dalam botol.

"Sempat dicegah sama eyangnya juga. Tapi sepertinya sudah ada yang terminum," kata Sihabudin, ayah MA saat dikonfirmasi Kompas.com melalui WhatsApp, Senin malam

Sihab kemudian langsung meminumkan minyak sayur untuk memancing agar cairan disinfektan yang terminum bisa dimuntahkan.

Tak lama kemudian korban muntah. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu.

Di IGD RSUD Palabuhanratu, korban sempat dibantu menggunakan alat bantu pernafasan.

Petuga sempat mengatakan kepada Sihab bahwa anaknya harus dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).

Namun alat itu hanya ada di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi dan RS Hermina. Saat itu Sihab mendapatkan informasi jika ruang PICU di kedua rumah sakit itu penih,

"Saya dapat antrean nomor tiga di RSUD Syamsudin dan menunggu keputusan jam 21.00 WIB. Saat itu kondisi anak saya sudah kritis," kata Sihab.

Tak lama kemudian, MA meninggal dunia di RSUD Pelabunratu setelah mendapatkan perawatam beberapa jam oleh tim medis.

"Ia putra kedua kami meninggal dunia di rumah sakit Palabuhanratu," kata Sihab.

Cairan disinfektan milik sang ayah

Cairan diinfektan yang diteguk MA adalah milik sang ayah.

Sang ayah mendapatkan cairan tersebut dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Rencananya disinfektan itu untuk dipakai menyemprot lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari kediaman Sihab.

"Setelah mengambil cairan disinfektan untuk menyemprot masjid, botolnya saya simpan di bawah kursi," tutur Sihab.

Dia mengakui sudah ikhlas melepas kepergian sang anak untuk selama-lamanya. Begitu juga istri dan keluarganya sudah ikhlas karena semuanya takdir Tuhan

"Kami keluarga semuanya pasrah," kata Sihab.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto | Editor: Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/21/12550011/kronologi-balita-di-sukabumi-tewas-setelah-teguk-disinfektan-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke