Salin Artikel

Hari Pertama Beroperasi, Lab PCR RS USU Medan Terima 40 Sampel, Pemeriksaan Gratis

MEDAN, KOMPAS.com – Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 pertama di Sumatera Utara diterima Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU).

Bantuan Kementerian Kesehatan ini diharapkan dapat mempercepat pengujian Covid-19.

Terbukti, baru hari pertama beroperasi, laboratorium sudah menerima 40 sampel dari berbagai RS di Sumut.

"Selama ini kita melakukan pengujian menggunakan rapid test, dilakukan dua kali untuk menentukan apakah suspect Covid-19 atau tidak. Sekarang sudah bisa dilakukan swab PCR. Ini yang pertama di Sumut. Hari ini resmi kita buka, ke depan kita akan lebih cepat mengetahui sebelum masa inkubasinya selesai," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/4/2020), saat meresmikan laboratorium yang berada di Jalan dr Mansur, Kota Medan itu.

Gratis

Rektor USU Runtung Sitepu menjelaskan, proses pengujian secara riil hanya butuh waktu empat jam.

Namun, karena diperlukan waktu untuk pengiriman laporan sampel ke Badan Penilitian Pengembangan Kementerian Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta maka digenapkan menjadi 24 jam.

Saat ini RS USU baru memiliki 850 reagensia, yaitu larutan zat yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19. 

"Reagensia ini terbatas, sementara hari ini saja sudah masuk 40 sampel yang harus diperiksa. Untuk itu kami harapkan bantuan Pemprov Sumut untuk penambahan reagensia sebelum habis stok yang kita miliki," kata Runtung.

"Pemeriksaan dengan metode swab PCR ini gratis. Jadi pihak rumah sakit yang merujuk ke sini, jangan coba-coba berani memungut biaya dari pasien yang ada di daerah," sambungnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah saat memberikan keterangan pers di Media Center kantor gubernur mengatakan, Provinsi Sumut akan memiliki dua laboratorium penguji spesimen Covid-19 dengan metode PCR.

Satu berada di RS USU dan satunya lagi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan. 

“Ini sejalan dengan target pemerintah tes Covid-19 sebanyak 10.000 spesimen per hari menggunakan metode PCR atau yang lebih kita kenal dengan metode pengambilan swab,” kata Aris.

Metode ini, menurut Aris, lebih akurat dari rapid test. Jika laboratorium di Sumut sudah beroperasi maka spesimen tidak lagi dikirim ke Balitbangkes di sehingga hasil pengujian tidak memakan waktu lama.

Pangkas biaya rawat inap

Juru Bicara Gugus Tugas yang lain, Mayor Kes Whiko Irwan menambahkan, beroperasinya Laboratorium PCR RS USU akan menghemat waktu rawat inap pasien.

Selama ini, pihaknya harus mengirim spesimen swab ke Balitbangkes, butuh waktu tujuh sampai 12 hari untuk mendapat hasilnya.

Selama waktu itu, pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 harus menunggu hasilnya di rumah sakit.

“Sekarang kita bisa memulangkan PDP lebih cepat dan tempat rawat inap bisa digunakan PDP yang baru,” kata Whiko.

Selain itu, dengan adanya Lab PCR maka penanganan pasien lebih terarah dan tepat memberikan perawatan karena hasil tes swab lebih cepat diperoleh.

Lab PCR diperuntukkan bagi PDP yang dirawat di rumah sakit, orang dalam pemantauan (ODP) yang hasil rapid test-nya positif dan ODP yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19 seperti keluarga, anak dan istrinya.

Untuk data pasien terkait Covid-19 per Jumat (17/4/2020) sore, dia bilang belum banyak berubah dari hari sebelumnya.

PDP bertambah 5 orang menjadi 144 orang, positif berjumlah 103, sembuh 12 orang dan meninggal 10 orang.

Whiko mengimbau masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah.

“Patuhi protokol kesehatan karena masih ada peningkatan pasien Covid-19 di Sumut,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/18/09455211/hari-pertama-beroperasi-lab-pcr-rs-usu-medan-terima-40-sampel-pemeriksaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke