Salin Artikel

Jual Babi untuk Tiket Pulang Anak, Malah Diusir Warga karena Dianggap Bawa Virus Corona

Warga khawatir Yohanes membawa wabah corona.

Ayah Yohanes, Lambertus Sedu mengatakan, anaknya terpaksa pulang kampung karena sudah diberhentikan dari perusahaan sawit tempat ia bekerja.

Daripada tinggal di Samarinda dengan kondisi menganggur, lebih baik pulang kampung membantu orangtua.

"Kami jual satu ekor babi dan belikan dia tiket pulang dari Samarinda ke Maumere. Sampai di sini, dia diusir warga kampung. Kami kecewa juga. Kami harap ada upaya dari pemerintah untuk menangani soal ini," ujar Lambertus kepada sejumlah awak media di Kampung Waipare, belum lama ini.

Lambertus mengatakan, saat tiba, anaknya langsung dibawa ke Posko Gugus Tugas Covid-19 di Kantor Dinkes Sikka.

Di posko itu, petugas mengambil data diri Yohanes. Setelah mengantongi surat karantina mandiri, petugas meminta Yohanes untuk pulang dan karantina di rumah.

Keduanya pun pulang ke rumah di Waipare.

Namun, sampai di rumah, Yohanes dipanggil seorang petugas untuk datang ke posko.


Sampai di posko yang tidak berjauhan dengan rumah mereka, ternyata warga sudah banyak.

Warga mendesak agar Yohanes dikarantina di tempat lain yang cukup jauh dari kampung itu.

"Kalau karantina mandiri di rumah, kami sudah siap rumah. Sebagai orangtua, kami juga takut, apalagi anak kami bukan apa datang dari daerah wabah. Kami juga takut tinggal bergabung, jadi lepas di satu rumah kecil sendiri," ungkap Lambertus. 

Sementara itu, Camat Kangae, Aqualinus mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri, apalagi mengusir sesama. (Kontributor Maumere, Nansianus Taris)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/17/18441181/jual-babi-untuk-tiket-pulang-anak-malah-diusir-warga-karena-dianggap-bawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke