Salin Artikel

Gayo Lues Catatkan 1 PDP Corona, Pasien Pulang dari Sumut, Tak Ada Gejala, tapi Rapid Test Reaktif

Warga Gayo Lues tersebut diketahui pulang ke kampungnya pada Minggu (12/4/2020). Setelah rapid test, warga tersebut sempat menjalani isolasi dan perawatan di RSU Ali Kasim, Gayo Lues. 

Tapi karena ruang isolasi RSU hanya ada satu, akhirnya pasien tersebut dirawat di rumah atau isolasi mandiri. Kondisi pasien sendiri tanpa gejala Covid-19 alias orang tanpa gejala (OTG). 

Jubir Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Gayo Lues dr Syafwan membenarkan hal tersebut saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/4/2020) malam. 

"Benar, pada hari Minggu lalu ada pasien berstatus PDP covid-19 atau positif rapid test," kata dr Syafwan, melalui sambungan telepon. 

Untuk memastikan kepastian status pasien positif atau negatif Covid-19, sampel lendir tes swab pasien sudah dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI.

"Diperkirakan seminggu ini keluar hasilnya, apakah yang bersangkutan positif atau negatif," ujar dr Syafwan.

Dia membenarkan jika pasien tersebut sempat ditangani di ruang isolasi RSU Ali Kasim, Gayo Lues.

"Kita hanya punya satu ruang isolasi, pasien itu sempat kita rawat inap, sekarang sudah di rumah. Hari ini kondisinya sudah seperti orang tanpa gejala. Namun kita harus menunggu hasil swab untuk kepastian diangnosa medisnya," ujar dr Syafwan.

Perawat dan keluarga juga isolasi mandiri

Setelah pemeriksaan rapid test reaktif, tenaga medis yang merawat pasien serta anggota keluarga pasien tersebut juga langsung diminta untuk mengikuti prosedur isolasi mandiri.

"Sementara itu yang pernah beriteraksi dengan pasien ini juga sedang dalam masa karantina di rumah mereka selama 14 hari. Di antaranya ada tiga anggota keluarga, serta tenaga medis," ucap dr Syafwan.

Sementara itu dr Syafwan juga merinci jumlah warga di Gayo Lues yang berstatus ODP yang mencapai 34 orang, dengan status PDP 1 orang. Belum ada pasien positif corona di Gayo Lues. 

"Jadi daftar update pada 16 April 2020, Orang Tanpa Gejala (OTG) capai 1.224 orang. ODP 34 orang dan 1 pasien berstatus PDP," jelas Syafwan.

Seluruh warga berstatus ODP itu tambahnya, harus menguti prosedur karantina rumah sebagaimana mestinya.


Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction). Baca selanjutnya di https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/03/080300423/setelah-rapid-test-tes-pcr-diperlukan-untuk-pastikan-virus-corona.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/17/07213101/gayo-lues-catatkan-1-pdp-corona-pasien-pulang-dari-sumut-tak-ada-gejala-tapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke