Salin Artikel

Pertamina Minta Maaf Rembesan Solar Pipa yang Bocor Cemari Sungai di Bandung

Komandan Sektor 22 Citarum Harum, Kolonel Asep Rahman membenarkan adanya rembesan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

Menurutnya, lokasi pipa yang bocor itu berada di gravito 1 milik PT Pertamina. Namun pihaknya tak mengetahui berapa lama rembesan minyak ditanah tersebut mencemari sungai disekitarnya.

"Yang terjadi akibat merembes di ruang gravito, Rembesan jatuh ke tanah masuk ke sungai itu. Kebocoran sendiri tak banyak, kalau diasumsikan seperti keran air gak terlalu besar, hanya kita tak tahu berapa lamanya (rembesan terjadi)," kata Asep dihubungi Kamis (16/4/2020).

Asep mengatakan bahwa pihaknya tak mengetahui kapan kebocoran pipa itu terjadi, namun berdasarkan pemantauan pada senin (13/4/2020) lalu, solar masih banyak terlihat mencemari sungai, bahkan sejumlah ikan yang sempat ditanam Sektor 22 beberapa tahun lalu banyak yang mati. "Ikan banyak yang mati," tuturnya.

Mendapatkan laporan itu pihak PT Pertamina kemudian melakukan penelusuran lokasi rembesan solar tersebut dan mengatasinya. "Senin sudah diatasi, cepat atasinya cuman 20 menit," kata Asep.

Tim sektor 22 Citarum Harum bersama Pertamina kemudian melakukan penelusuran sejauh mana BBM solar itu mencemari sungai serta melakukan penyedotan minyak dan upaya lainnya guna mengembalikan air sungai normal kembali.

Kini, Kamis (16/4/2020), air sungai sedikit demi sedikit sudah membaik kembali, pihaknya optimis sungai bisa kembali normal.

"Saya optimis tiga hari ke depan normal kembali," kata Asep.

Pertamina minta maaf

Sementara itu dalam keterangan tertulisnya, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region III hingga hari ini terus berupaya maksimal membersihkan sisa lapisan minyak yang berada di anak Sungai Cinambo, Bandung, Jawa Barat.

Tim Health Safety Security and Environment (HSSE) dan tim teknis Fuel Terminal (Terminal BBM) Bandung Group masih melakukan penanganan untuk memastikan minyak yang sempat merembes ke area anak sungai terdampak dapat dibersihkan dengan maksimal.

Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menjelaskan, langkah-langkah penanganan dilakukan Pertamina baik di dalam lokasi Fuel Terminal Bandung Group maupun di luar lokasi Fuel Terminal.

Salah satunya yakni melokalisir minyak dengan snake oil sorbent, membuat pagar pembatas, serta melakukan penggalian di dalam lokasi Fuel Terminal.

“Dengan langkah ini, kami telah mengisolir sumber rembesan minyak tersebut, sehingga minyak tidak lagi tercecer ke saluran anak sungai Cinambo,” jelas Dewi.

Pihaknya menyesalkan kejadian tersebut dan meminta maaf atas kejadian ini.

"Pertamina telah menutup sumber rembesan dan memaksimalkan upaya lainnya,” ucap Dewi.


Sinergi penanganan

Dijelaskan, kejadian ini bermula dari laporan aparat Polsek Cinambo pada Minggu malam (12/4), sekitar pukul 22.00 WIB, dimana terdapat BBM disekitar sungai Cinambo yang menuju muara sungai Citarum.

Dari keterangan tersebut, tim Pertamina langsung memeriksa sekitar area operasional Fuel Terminal Bandung Group – Ujungberung. Pemeriksaan pada lokasi Oil Catcher menunjukkan kondisi aman, tidak ditemukan pertanda kebocoran BBM.

Pengecekan dilanjutkan ke area lain, namun kondisi hujan deras menyebabkan pemeriksaan dihentikan sementara. Pemeriksaan ini berlanjut pada Senin pagi (13/4). Dari pemeriksaan di areal terminal, ditemukan rembesan BBM pada pada area Rumah Gravito 1. Pada area tersebut, langsung dilakukan perbaikan dimana sumber rembesan berhasil ditutup dan dipastikan rembesan sudah tidak terjadi.

Proses pengecekan ini dilakukan Pertamina berkoordinasi dengan pihak eksternal, diantaranya Polsek Cinambo, Kodim Sektor 22 Satgas Citarum Harum, Camat Gedebage, Camat Cinambo, dan DLH Kota Bandung.

“Dengan sinergi ini, diharapkan pekerjaan ini bisa lebih efektif dan maksimal,” tambah Dewi.

Upaya penanggulangan rembesan

Selain memperbaiki sarfas, Pertamina juga melakukan penyedotan dan penanganan minyak dengan vacuum truck serta dispersant. Sementara tim lain bergerak mengevakuasi rembesan BBM di anak sungai Cinambo.

“Langkah-langkah penanganan dilakukan Pertamina baik di dalam lokasi fuel terminal (terminal BBM) Bandung Group maupun di luar lokasi Fuel terminal secara bersamaan," kata Dewi. 

"Baik mengisolir sumber rembesan minyak tersebut, serta terus memberikan oil dispersant di beberapa titik aliran anak sungai yang masih terdapat lapisan film, serta snake oil sorbent dan pagar pembatas untuk isolasi ceceran minyak,” jelasnya.

Pertamina juga tetap menyiagakan peralatan penganggulangan keadaan darurat seperti vacuum truck, turbo pump, armada pemadam kebakaran serta alat pemadam api ringan (APAR), sehingga dapat segera digunakan apabila diperlukan.

Dewi mengungkapkan, pihaknya saat ini fokus pada penanggulangan kejadian sekaligus melakukan investigasi penyebab kejadian, bersama dengan institusi dan aparat yang berwenang.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/17/07070031/pertamina-minta-maaf-rembesan-solar-pipa-yang-bocor-cemari-sungai-di-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke