Salin Artikel

Fakta di Balik Bentrok TNI-Polri yang Tewaskan 3 Polisi, Pangdam Minta Maaf, Satgas Yonif 755 Ditarik

KOMPAS.com - Pasca-bentrok antara oknum TNI dan Polri yang terjadi di Kabupaten Memberamo Raya, Papua, pada Minggu (12/4/2020) pukul 07.40 WIT. Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab meminta maaf.

Permintaan maaf itu atas tewasnya tiga anggota Polres Mamberamo Raya saat terlibat bentrok dengan anggota Satgas Yonif 755.

Selain itu, Pangdam juga memastikan, siapa pun yang terlibat dalam insiden itu akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Pasca-insiden tersebut, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J Binsar Parluhutan Sianipar memastikan, anggota Satgas Yonif 755 yang bentrok dengan anggota Polres Mamberamo Raya akan ditarik ke Jayapura.

Penarikan itu, katanya, tidak lain untuk mempercepat proses penyelidikan atas kejadian itu.

Atas peristiwa tersebut, sambungnya, ia bertanggung jawab walaupun itu kesalahan anggotanya.

Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com :

Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab meminta maaf atas tewasnya tiga anggota Polri saat terlibat bentrok dengan TNI di Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020).

"Jajaran TNI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran kepolisian," ujar Asaribab melalui keterangan tertulis, Senin (13/4/2020).

Pasca-bentrok tersebut, tim investigasi telah berada di Mamberamo Raya dan sudah mulai bekerja untuk mencari fakta di lapangan.

Dirinya juga berharap, insiden tersebut tidak membuat perpecahan antara TNI-Polri untuk mengamankan situasi keamanan di wilayah Papua dan sekitarnya.

"Saya berharap TNI-Polri tetap menjaga sinergitas serta menjaga kedamaian yang berada di Papua," ujarnya.

 

Untuk mengungkap bentrokan tersebut, Pangdam mengatakan telah mengirim tim investigasi.

Tim investigasi, sambungnya, telah berada di Mamberamo Raya, Papua, dan sudah mulai bekerja untuk mencari fakta di lapangan.

"Kami tetap melakukan tindakan hukum kepada para pelaku dan telah mengirimkan tim investigasi yang sudah berada di Kasonaweja Mamberamo Raya," katanya.

 

Selain itu, ia juga memastikan, siapa pun yang terlibat dalam insiden itu akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Saya tegaskan bahwa proses hukum akan dilakukan bagi kalian yang berbuat pelanggaran," tegasnya.

Tak hanya itu, Herman juga akan mengevaluasi unsur pimpinan pos yang kurang mampu berkoordinasi dengan baik bersama institusi kepolisian. Hal itu dilakukan agar kejadian serupa tak terjadi.

 

Pasca-insiden tesebut, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J Binsar Parluhutan Sianipar memastikan akan menarik anggota Satgas Yonif 755 yang terlibat bentrok dengan anggota Polres Mamberamo Raya ke Jayapura.

"Pos ini saya tarik dan saya kosongkan, dan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku dan percayalah karena nanti akan dikawal. Pos ini nantinya akan digantikan dari satuan teritorial dari kodim," kata Binsar, saat dihubungi, Senin (13/4/2020).

Penarikan anggota pos tersebut, kata Binsar, tidak lain untuk mempercepat proses penyelidikan atas kejadian tersebut.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Polda. Di mana kemarin (12/4/2020) dan hari ini kami sudah lakukan penyelidikan kepada anggota pos Pamrahwan dan pers Polres Memberamo Raya," kata Binsar.

 

Binsar mengaku menyesalkan adanya bentrokan antara TNI dengan Polri tersebut.

Ia pun mengaku bertanggung jawab atas insiden itu, walaupun itu kesalahan anggotanya.

"Saya sesalkan kejadian ini, Saya bertanggung jawab karena satgas ini merupakan bagian dari saya. Saya selaku komandan meminta maaf mungkin selaku komandan saya kurang penekanan terhadap anggota, walaupun ini kesalahan anggota saya," kata Binsar.

 

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi, Editor: David Oliver Purba, Roobertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/14/16353181/fakta-di-balik-bentrok-tni-polri-yang-tewaskan-3-polisi-pangdam-minta-maaf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke