Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pangdam Cendrawasih Minta Maaf | Viral Video Bule Gelar Pesta di Tengah Wabah Covid-19

KOMPAS.com - Bentrok antara anggota TNI dengan Polri terjadi di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Memberamo Raya, Papua, pada Minggu (12/4/2020) sekitar pukul 07.40 WIT.

Bentrokan terjadi karena ada kesalahpahaman antara anggota Polres Mamberamo Raya dengan oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad.

Akibatnya, tiga anggota Polres Memberamo Raya tewas setelah mengalami luka tembak. Ketiganya yakni, Briptu Alexander Ndun, Briptu Marcelino Rumaikewi dan Bripda Yosias.

Pasca-bentrok tersebut, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab meminta maaf atas tewasnya tiga anggota Polres Mamberamo Raya itu.

Sementara itu, sebuah video yang memperlihatkan sekelompok warga negara asing (WNA) sedang berpesta di sebuah vila di Bali, viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @infobalitoday terlihat puluhan WNA itu berpesta di pinggir kolam renang sambil asyik mendengarkan musik yang diiringi disjoki (DJ).

Video itu pun menuai kecaman dari warganet. Pasalnya, mereka mengabaikan imbaun menjaga jarak dan larangan berkerumun untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca lima berita populer nusantara selengkapnya:

Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab meminta maaf atas tewasnya tiga anggota Polres Mamberamo Raya.

Ketiga anggota polisi itu tewas saat bentrok dengan anggota Satgas Yonif 755 di Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020).

"Jajaran TNI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran kepolisian," ujar Asaribab melalui keterangan tertulis, Senin (13/4/2020).

Pasca-bentrok tersebut, tim investigasi telah berada di Mamberamo Raya dan sudah mulai bekerja untuk mencari fakta di lapangan.

Ia memastikan, siapa pun yang terlibat dalam insiden itu akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

 

Belum lama ini, dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video memperlihatkan sekelompok warga negara asing (WNA) sedang berpesta di sebuah vila di Bali.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @infobalitoday terlihat puluhan WNA itu berpesta di pinggir kolam renang sambil asyik mendengarkan musik yang diiringi disjoki (DJ).

Video itu pun menuai kecaman dari warganet. Pasalnya, mereka mengabaikan imbaun menjaga jarak dan larangan berkerumun untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara menduga lokasi tersebut berada di Cemagi, Mengwi, Badung, Bali.

Ia mengatakan kasus tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian.

"Lokasi Cemagi, sudah polres dan polda yang nangani," kata dia saat dihubungi, Senin (13/4/2020).

Sementara itu, Kepala Polres Badung AKBP Roby Septiadi mengatakan, pihaknya akan mencari tahu lokasi video itu.

"Nanti saya cek lagi. Kita sampai saat ini belum ada kabar pasti terkait lokasi," kata Roby.

 

Seorang pria berinisial B (43), warga Kemijen, Semarang Timur, Jawa Tengah, yang berprofesi sebagai satpam menampar HM (30), seorang perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kota Semarang, Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.

B menampar HM karena tak terima setelah diingatkan untuk menggunakan masker saat datang ke kliniknya.

Tak hanya itu, menurut korban, B juga sempat mengancam akan membunuhnya.

Akibat kejadian itu, HM pun mengalami trauma dan kepalanya juga masih pusing usai pemukulan tersebut.

Oleh korban, peristiwa yang dialaminya tersebut dilaporkan ke Polsek Semarang Timur.

Dikutip dari TribunJateng.com, setelah menerima laporan korban, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku di kediamannya, Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 20.15 WIB.

"Motif tersangka melakukan pemukulan lantaran emosi selepas diingatkan perawat di klinik tersebut," katanya kepada Tribun Jateng, Minggu.

 

Pasca-penolakan pemakaman jenazah perawat RSUP Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah, warga Dusun Sewakul khawatir akan berdampak pada pelayanan kesehatan bagi mereka.

"Kami takut juga bila sakit tidak ada yang mau merawat atau saat berobat ditolak," kata salah satu warga Sewakul bernama Soleh di TPU Siwarak, Sewakul, Minggu (12/4/2020).

Soleh mengatakan, sebenarnya tidak semua menolak pemakaman tersebut.

"Kejadian itu membuat nama Sewakul jadi buruk, padahal yang menolak itu hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ujar Soleh.

Dia meminta kepada seluruh perawat agar tidak menyamakan perilaku warga.

"Kami jujur minta maaf atas kejadian tersebut kepada para perawat di seluruh Indonesia. Jangan semua disamakan, karena penolakan itu dilakukan oleh oknum," ungkapnya.

 

Sebuah video yang memperlihatkan ratusan pengemudi ojek online (ojol) marah dan menghentikan truk berwarna kuning yang membawa paket sembako viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Ir Dr H Soekarno, atau sekitar Galaxy Mall, Surabaya, Jumat (10/4/2020)

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak perekam mengatakan bahwa para pengemudi ojol berinisiatif mendatangi truk yang semula membagikan paket sembako yang dibubarkan polisi.

"Yang tadinya tertib, karena dihentikan oleh pihak polisi, jadinya kawan-kawan ojol berinisiatif dengan spontan menutup jalan di depan Mall Galaxy," ujar perekam video.

Terkait kejadian itu, Kapolsek Mulyorejo Kompol Eni Priatin membenarkan bahwa pihaknya terpaksa membubarkan aksi tersebut lantaran kondisi yang tidak memungkinkan di tengah wabah pandemi Covid-19.

Eni menyampaikan, sebuah komunitas membagikan 1.000 paket sembako kepada pengemudi ojol. Namun, tidak ada pemberitahuan kepada polisi.

"Tidak ada pemberitahuan kepada kami, termasuk izin. Kemudian datanglah 150 ojek online dan bertambah sangat banyak dalam waktu cepat. Akhirnya terpaksa kami bubarkan sesuai dengan maklumat Kapolri, dan komunitas tersebut juga menyadari," kata Eni, dikutip dari SURYA.co.id, Senin (13/4/2020).

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi, Dian Ade Permana, Imam Rosidin, Editor : Candra Setia Budi, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/14/06050071/-populer-nusantara-pangdam-cendrawasih-minta-maaf-viral-video-bule-gelar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke