Tambah 119 Pasien Positif Corona di Jatim, Sebagian Besar dari Klaster Asrama Haji Surabaya

Sebagian besar penambahan kasus disebut berasal dari klaster pelatihan petugas haji di Asrama Haji Surabaya.

"Dari lonjakan kasus di Jawa Timur, klaster pelatihan petugas haji paling mewarnai atau mendominasi," kata Ketua Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu.

Namun, Kohar tak memerinci berapa jumlah kasus yang berasal dari klaster Asrama Haji Surabaya.

Kohar juga tak menjelaskan pasien dari daerah mana saja yang terpapar klaster pelatihan petugas kesehatan haji di Asrama Haji Surabaya itu.

Ia hanya menjelaskan salah satu kasus yang terkait klaster Asrama Haji Surabaya merupakan pasien positif Covid-19 dari Kabupaten Tuban.

"Salah satunya dari Tuban," katanya singkat.

Pelatihan petugas kesehatan haji itu digelar di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 9-18 Maret 2020.

Kegiatan itu diikuti 413 peserta dari kabupaten dan kota di Jawa Timur, seperti Kediri, Tuban, Nganjuk, Gresik, dan Lamongan.

Selain itu, terdapat peserta dari Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Belakangan diketahui, ada beberapa narasumber dalam pelatihan itu yang sakit dan terkonfirmasi terinfeksi Covid-19.

Virus corona baru atau Covid-19 itu juga menular ke narasumber lain dan peserta yang berasal dari beberapa kabupaten dan kota tersebut.

Sebelumnya diberitakan, terdapat penambahan sebanyak 119 pasien positif Covid-19 di Jawa Timur pada Minggu (12/4/2020), sebanyak 81 pasien di antaranya berasaldari Surabaya.

Tambahan 119 kasus itu merupakan yang tertinggi secara nasional pada hari itu.

Sementara empat pasien dinyatakan sembuh pada Minggu. Rinciannya, satu dari Sidoarjo, satu dari Kediri, dan dua dari Kota Surabaya.

Total pasien sembuh sebanyak 69 orang di Jawa Timur.

Sementara 1.883 pasien dalam pengawasan tercatat di Jawa Timur, sebanyak 841 pasien masih diawasi, dan 1.394 dinyatakan negatif Covid-19.

Sedangkan 14.092 orang dalam pemantauan (ODP) tercatat di Jawa Timur, sebanyak 8.147 ODP masih dalam pemantauan.