Salin Artikel

Gunung Anak Krakatau Meletus 2 Kali, Abu Tebal seperti Hujan di Pulau Sebesi

Rahmatullah (Rahmat), warga Pulau Sebesi yang berada 19 kilometer dari Gunung Anak Krakatau, mengatakan, abu tebal ikut menyembur sejak gunung di Selat Sunda itu meletus.

“Abunya tebal, dari jam 12 malam tadi turun. Sampai di depan rumah ini masih ada abunya,” kata Rahmat saat dihubungi, Sabtu (11/4/2020) dini hari.

Menurut Rahmat, letusan pertama terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Dentuman begitu keras hingga lokasi rumah Rahmat terasa bergetar.

Letusan kedua, kata Rahmat, terjadi sekitar pukul 23.00 WIB dengan asap yang lebih tinggi dari letusan pertama.

Hingga pukul 03.30 WIB, kata Rahmat, letusan-letusan kecil masih terdengar.

“Tadi warga yang ada tinggal di bibir pantai langsung mengungsi. Ada peringatan tadi,” kata Rahmat.

Warga mengungsi, takut tsunami

Letusan Gunung Anak Krakatau yang sangat kuat ini membuat warga di pesisir Kalianda, Lampung Selatan, mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.

“Warga di pesisir Kalianda langsung mengungsi ke gunung. Trauma karena tsunami kemarin,” kata Umar, warga Lampung Selatan.

Sementara itu, dari data Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak dua kali pada Jumat malam.

Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut.

Sementara itu, letusan GAK kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/11/04173781/gunung-anak-krakatau-meletus-2-kali-abu-tebal-seperti-hujan-di-pulau-sebesi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke