Salin Artikel

Rencana Gugurkan Janin, Wanita di Palembang Dicabuli Dukun dengan Modus Ritual

JH memaksa NS berhubungan badan dengan modus menghilangkan janin di kandungan NS.

Pencabulan berawal saat NS telat mentruasi selama dua bulan. Ia takut hamil karena pernah berhubungan badan dengan pacarnya.

Ia pun menghubungi kekasihnya dan mereka sepakat untuk menggugurkan janin NS.

Sang pacar bercerita jika ia kenal dengan JH seorang dukun yang bisa menggugurkan kandungan.

Pada Minggu (5/4/2020) NS pun datang ke rumah JH yang ada di Kelurahan Talang Jambi, Kecamatan Sukarami, Palembang.

JH kemudian mengajak NS berhubungan badan sebagai bagian ritual untuk menghilangkan janin NS.

NS menolak. Namun JH memaksanya dan mulai mencabuli NS. Ia bahkan meminta NS untuk menginap di rumahnya.

"Korban menolak, namun dipaksa oleh pelaku dengan modus sebagai ritual agar janinnya hilang," kata Kapolsek Sukarami Kompol Irwanto melalui pesan singkat, Rabu (8/4/2020).

Di bawah ancama JH, NS dipaksa berhubungan badan hingga tiga kali.

Karena curiga dengan ritual tersebut, NS kabur dan lapor polisi.

Menurut Kapolsek Sukararami, NS sebenarnya tidak hami. Dia hanya telat datang bulan karena faktor lain.

Dari hasil pemeriksaan polisi, JH diketahui tidak pernah mengobati orang.

"Korban itu sebenarnya tidak hamil, hanya saja karena telat datang bulan dia takut hami sehingga pacarnya menyarankan agar menghubungi pelaku. Pelaku juga ternyata tidak pernah mengobati orang," ujar Kompol Irwanto.

JH juga mengaku hanya ada satu korban yang dicabuli yakni NS.

"Sejauh ini korban hanya satu, tapi akan didalami lagi," pungkasnya.

Saat ini JH telah diamankan petugas untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/08/18080051/rencana-gugurkan-janin-wanita-di-palembang-dicabuli-dukun-dengan-modus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke