Salin Artikel

Pedagang: Banyak yang Batal Nikah, Ayam Potong Tak Laku

Pantauan Kompas.com di Pasar Gintung, Bandar Lampung, Rabu (8/4/2020), sejumlah pedagang ayam potong mengeluhkan sepinya penjualan.

Beberapa pedagang mengaku harga ayam potong turun mencapai 30-40 persen dari harga normal.

Romlah (56), salah satu pedagang ayam potong mengatakan, kondisi ini terjadi sejak ramai pembatasan sosial, sekitar satu minggu lalu.

"Udah satu minggu harganya turun. Orang pada takut mau ke pasar, jadi nggak ada yang beli," kata Romlah saat ditemui di lapaknya, Rabu (8/4/2020).

Romlah mengungkapkan, salah satu penyebab tidak lakunya penjualan ayam potong lantaran banyak yang membatalkan pernikahan.

Dalam kondisi normal, kata Romlah, biasanya satu bulan sebelum Ramadhan pemesanan ayam potong sudah ramai.

"Sekarang kan banyak yang nggak jadi nikah. Yang hajatan juga nggak ada. Jadi ya banyak yang nggak kejual ayamnya," kata Romlah.

Ungkapan senada disampaikan Indah Wati (34) yang juga berjualan ayam di Pasar Gintung.

Menurut Indah Wati, pekan ini seharusnya jadi penghabisan orang yang hendak menikah, mengingat sudah menjelang Ramadhan.

Namun, lantaran pembatasan sosial, sejumlah penyelenggara pernikahan membatalkan pesanan ayam potong.

"Banyak yang dibatalin (pesanan). Stok (ayam potong) saya jadi numpuk," kata Indah.

Baik Indah Wati maupun Romlah serta para pedagang terpaksa membanting harga jual ayam potong.

Untuk harga ayam potong ukuran besar kini dijual sekitar Rp 40.000 - Rp 45.000 per ekor, dengan harga normal sekitar Rp 50.000 - Rp 60.000 per ekor.

Kemudian untuk ayam potong ukuran kecil dijual sekitar Rp 23.000 - Rp 25.000, dengan harga normal Rp30.000 - Rp35.000.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/08/14213391/pedagang-banyak-yang-batal-nikah-ayam-potong-tak-laku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke